CHAPTER 279: SERIAL THE PUNISHER CARA MARVEL MENGKRITIK DUNIA INTILIJEN

 

Jakarta - Saat artikel khas secangkir kopi ini, jbkderry.com sudah nonton delapan episode pertama Marvel's The Punisher season 1 (2018). Nah, daripada kurang bahan nulis artikel otomotif, jbkderry.com tertarik untuk pertama kalinya menulis tentang serial di layar kaca. Lagipula ini favorit banget, karya Marvel, guys...

Narasi di delapan episode pertama season 1 ini mengingatkan jbkderry.com pada kritik a la Hollywood pada dunia intelijen dan militer, mulai dari Rambo, Jason Bourne, dan kini serial The Punisher.

Benang merahnya sama tentang prajurit Amerika yang pergi ke medan perang sebagai pahlawan bangsa dan negaranya, tapi kemudian justru ditikam dan dikhianati dari belakang.

Kemana negara? Para prajurit ini dilukiskan tidak lebih dari bidak-bidak catur yang dikorbankan untuk kepentingan "gelap", seperti kepentingan bisnis di serial The Punisher. 

Ada Frank Castle dan Lewis Walcott yang merasakan pengalaman itu. Tidak ada apresiasi dari negara, sederhananya pas pulang dicuekin. Bahkan untuk Castle lebih kejam lagi, istri dan anak-anaknya dibunuh.

Buat penikmat film eksyen, dan ingin melihat karya Marvel dari sisi yang lain (baca: lebih kelam, keras dan manusiawi), serial The Punisher bisa jbkderry.com masuk dalam kategori "recommended" buat ditonton.

Pun demikian jika dibandingkan dengan serial Marvel yang lain, Daredevil, narasi film The Punisher jauh lebih menarik. Penonton diajak berpikir dan melihat sisi lain dunia intelijen yang tidak lepas dari kepentingan bisnis.

Oh iya, season 1 serial The Punisher ini bisa ditonton secara streaming (gratisan). Jadi tunggu apalagi, nonton yuk...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!