Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

CHAPTER 32: NYANYIAN SUNYI SEORANG RONIN

Gambar
Suatu saat di masa depan, kita harus bisa menentukan langkah dan jalan yang dipilih. Dan menjadi seorang Ronin menurut seorang kawan baik yang sangat tercerahkan adalah bukan langkah bijak, karena begitu mudah dipatahkan oleh jejaring. Kira-kira begitu pesan kawan itu. “Ya, ini adalah soal pilihan hidup, dan bukan soal tawa orang lain. Ini lebih ke soal jalan meraih kebahagiaan yang aku inginkan, menjadi seorang Ronin,” kata Zolenk. Pernah suatu waktu, seorang kawan baik yang usianya lebih tua sekitar 10 tahunan di masa depan akhirnya “pulang” duluan. Dia selalu banyak menyetujui pandangan dan ide yang Zolenk kemukakan. “Jarang tuh kawan kayak gitu, soalnya pikiran dan pandanganmu jarang yang sama dengan selera umum,” kata Semut, seorang kawan Zolenk. “Yup, makanya pas dengar kabar dia “pulang” tadi pagi, suara nanyian sunyi tentang kehidupan seorang Ronin kembali menggema kembali di benakku. Menyentakku kembali soal pertanyaan apa makna dan tujuan hidupku,” kata