Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

CHAPTER 149: BENDERA SI SKUTIK LAWAS

Gambar
Si Bendera waktu dipakai antar 60 dus nasi kotak dalam 4x trip perjalanan buat orang-orang yang membutuhkan di jalan, Jumat 23 April 2021 Narasi kelas secangkir kopi kali ini bukanlah hal yang penting, hanya kisah tentang skutik lawas yang kuberi nama si Bendera.  Aslinya dia adalah Mio Soul kelahiran tahun 2010/2011, yang kami beli di tahun 2017 atau dua bulan setelah Vario-nya Bu Yon dimalingin di kawasan kantor bupati Bogor.  Meski tua dan di banyak sisi tidak lagi original, namun lumayanlah sehat. Setidaknya bisa jalan, dan kinerja perangkat pengeremannya cukup diperhatikan. Ya, meski di musim pandemi ini budget perawatan kendaraan sekelas motor terhitung lumayan ngepres , tapi gak bisa dijadikan alasan juga gak perhatikan kondisi kendaraan. Dan hal itu pula yang aku berusaha jaga sebisa mungkin ke Bendera.  Meski radius pemakaiannya terhitung gak jauh-jauh dari rumah, namun jasa mobilitasnya krusial. Mulai dari antar jemput anak-anak sekolah, beli dua galon air mineral Biru, beli

CHAPTER 148: ARE YOU HUMAN?

Gambar
Di babak Top 3 - Indonesian Special Season pada Senin 12 April 2021, Rossa sempat melontarkan pertanyaan retorik kepada Rimar Callista, "Rimar, are you human ?" simak di menit 4:19 Asumsi Rossa yang menjadi salah satu juri Indonesian Idol Special Season setelah Rimar tuntas menyanyikan lagu " And I am telling you I'm not going " yang dipopulerkan oleh salah satu finalis American Idol season 3 pada tahun 2004, yakni Jennifer Hudgon.  Lagu "" And I am telling you I'm not going " dipopulerkan Jennifer Hudson pada tahun 2006, meski lagu ini sendiri merupakan lagu remake dari judul yang sama dari Jennifer Holliday. Berkat lagu ini pula, Jennifer Holliday didaulat menjadi pemenang Grammy Awards  pada tahun 1983 di kategori " Best Female R&B Vocal Performance ". Tapi itu bukan inti dari narasi kelas secangkir kopi kali ini, melainkan sebuah pengalaman nyata daku yang mengingatkan pada statement Rossa di babak Top 3 - Indonesian Special

CHAPTER 147: BELAJAR DARI KELUARGA MANUSIA GEROBAK DI MALAM SELEPAS HUJAN

Gambar
Paket Nasi Kotak kreasi Dapur Bu Yon yang didonasikan Jumat 23 April 2021 (find us Dapur Bu Yon @ Google My Business & Instagram) Jumat 23 April 2021, daku menerima tantangan yang sama untuk kedua kalinya, dari seorang senior preferensiku di masa lalu dan telah menjadi malaikat penyelamat keuangan keluarga kami selama setahun terakhir.   Tugasnya meski sama namun kali ini jumlahnya jauh lebih banyak, jika sebelumnya jumlahnya 19 nasi kotak, tantangan kali ini naik jadi 60 dus nasi kotak kreasi Dapur Bu Yon serta dilakukan di bulan Ramadhan.  Simak juga tantangan pertama di sini:  CHAPTER 117: MISSION ACCOMPLISHED (PERTAMA KALI DALAM HIDUP) Perjalanan pun dimulai selepas Ashar, dengan cara yang sama seperti sebelumnya yaitu membagikan nasi kotak tersebut kepada orang-orang yang nampak membutuhkan di jalanan.  Per sekali jalan naik si Bendera (nama Mio tuaku), maksimal cuma bisa bawa 16 nasi kotak. Dua trip awal mulus dibagi ke boneka mampang, penjaga pintu kereta Nambo, bapak-bapak

CHAPTER 146: BEKERJA DI DAPUR BU YON DI BULAN RAMADHAN

Gambar
Waktu tiba di HQ Auto2000 jelang jam 2 siang WIB.  Comeback dari pengalaman pait kemarin cara yang tengah dibukakan Tuhan, yakni melalui Dapur Bu Yon.  Meski harus berjibaku dengan tugas lebih banyak dibanding sebelum-sebelumnya, karena Bu Yon bentar lagi mau lahiran, dan kali ini dilakukan di tengah momen Puasa Ramadhan. Alhasil, tantangannya jadi lebih banyak.  Kamis 22 April 2021, Dapur Bu Yon untuk ketiga kalinya dapat kepercayaan untuk memenuhi pesanan dari Kantor Pusat Auto2000 di Sunter, Jakarta Utara. Alhamdulillah banget, setidaknya hari masih terus bergerak, dan itu insya Allah biaya lahiran Wyatt masih bisa dipenuhi secara mandiri tanpa harus menjual apapun di rumah. Semoga lahirnya bisa normal, sehat dan tanpa kurang satu apapun Wyatt dan Bundanya.  Pesanan HQ Auto2000 untuk ketiga kalinya ini alhamdulillah lumayan banyak, yakni 70 paket nasi bakar dengan jumlah yang sama untuk paket kurma sukari premium isi 3 per kemasan dan air mineral aqua.  Persiapan H-1: Tantangan Ters

CHAPTER 145: NGOBROLIN PANDANGAN ADE ARMANDO DALAM SECANGKIR KOPI

Gambar
Beberapa hari sebelum narasi ini dibuat, seorang akademisi dari Universitas Indonesia bernama Ade Armando mengeluarkan narasi dalam bentuk video yang intinya mengkritisi gaya hidup sekaligus publikasi kegiatan para influencer papan atas negeri ini seperti Atta Halilintar dan istrinya Aurel, Andre Taulani, serta Raffi Ahmad dan istrinya Nagita Slavina.  Menurut Ade Armando, publikasi gaya hidup para influencer papan atas itu kurang etis dan berempati pada kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di lapisan kelas bawah yang hidup di bawah garis kemiskinan.  Saat narasi ini dibuat Senin pagi 19 April 2021, video pandangan Ade Armando di kanal YouTube Cokro TV itu sudah ditonton lebih dari 1,6 juta kali dalam waktu 10 hari sejak tanggal penayangannya 10 April 2021 (screenshot di atas yang jadi lead image narasi ini diambil pada Senin 19 April 2021 pukul 08:51 WIB). Bagaimana kita menyikapi pandangan seorang akademisi kritis seperti Ade Armando kali ini? Jujur, pandangannya langsung mengin

CHAPTER 144: MOTRET A LA KELAS SECANGKIR KOPI

Gambar
Seorang kenalan baik di awal April 2021 lalu memberikan daku masukan untuk berbagi kemampuan fotografi. Isi pesannya begini, "Mas derry. Maaf ya. Kalau saya lancang. Saya kepikir dengan kemampuan mas derry, mungkin mas derry dapat share di sosmednya misal dasar fotografi." Saya terkesima, karena jujur saya tidak belajar fotografi secara sekolahan. Ya, bukan anak sekolahan, lebih kepada sosok anak bandel tukang bolos yang kebetulan saja pernah sekolah.  Lalu kembali ke masukan dari kawan tersebut, "Berbagi kemampuan fotografi." Baiklah, saya coba menjawabnya begini dari hal hulu atau awal permulaan sebuah foto yang baik, menurut saya yang kelasnya hanya level secangkir kopi.  Hal pertama yang mesti dipikirkan menurutku adalah melatih mata seperti mata kamera atau kanvas lukisan. Maksudnya, momen yang akan di-capture atau ditangkap menjadi sebuah karya foto.  Hmm , alatnya apa yah? Hape kali yah... Pernah ada yang bertanya, bagaimana saya bisa meng-capture momen foto

CHAPTER 143: KASIH KESEMPATAN DIRI BICARA DAN DIDENGARKAN DENGAN JUJUR

Gambar
Tidak semua orang bisa jujur, bahkan pada dirinya sendiri, jadi yang ada umumnya ada alibi untuk melarikan dari persoalan. Apalagi kalau sudah ada maksud terselubung dan upaya menggunting lipatan dari awal, akan banyak pledoi dan escape plan yang dibangun untuk mengaburkan identifikasi inti persoalan. Ya, semestinya seyogyanya persoalan sebaiknya dibahas, entah bersama orang lain ataupun dengan diri sendiri sekalipun, dengan satu syarat yaitu jangan dilakukan di saat kapasitas diri lagi didera rasa marah ataupun saat gundah gulana. Bahaslah persoalan tersebut saat kepala mulai dingin dan hati tidak dalam suasana keruh, karena mustahil keputusan terbaik diambil saat kepala dan hati penuh amarah bercampur suasana keruh.  Maka tenangkanlah diri, optimalkan kesegaran diri, lalu mulai pikirkan temuan akar masalahnya, lalu rencana solusinya, dan seharusnya diikuti dengan aksi riil.  Pertama yang terpenting adalah jujurlah pada diri sendiri, untuk berani dan mau menyelesaikan persoalan ada. J

CHAPTER 142: BELAJAR DARI LIRIK ADELE

Gambar
Belajar Dari Lirik Adele... Katanya, "... We were sad of getting old It made us restless Oh I'm so mad I'm getting old It makes me reckless ." Narasi itu mengingatkan pada salah satu idiom anak sekarang, "Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya." Hmm , aku sendiri berusaha menolak anggapan tuwak , sejak Minggu kemarin 11 April 2021, seorang kenalan baik memberikan daku masukan soal pengembangan Tik-Tok. Age is just a number, right?   Ya, akhirnya daku bisa cukuplah punya dasar untuk masuk ke salah satu platform medsos yang katanya paling hype saat ini.  Ya, tidak ada yang tidak mungkin, jika ada kemauan. Lagipula ini caraku untuk comeback dari pengalaman pait 6 bulan kemarin... Kubilang pada bini tadi sebelum Ashar, "Tidak ada yang perlu kita gelisahkan ketika usia semakin datang, tidak ada perlu yang mendorong kita khawatir bisa berlaku sembrono karena seiring usia berjalan." Kuncinya menurutku (saat ini) adalah belajar terus untuk juju

CHAPTER 141: CERITA PENGALAMAN SEORANG KAWAN BAIK TENTANG TIPUAN MANIS BERBISNIS

Gambar
Sabtu 10 April 2021, selepas Subuh, dua buah berkah masuk ke dalam rekeningku. Salah satu jumlahnya dua juta rupiah, sebuah pemasukan yang sangat berarti di kondisiku sekarang ini. Pemberinya adalah seorang narasumber yang senantiasa ramah dan berwawasan luas, dan kini juga merupakan salah satu pelanggan setia Dapur Bu Yon (usaha kuliner rumahan yang aku kelola bersama istri). Beliau pun sempat menitipkan pesan, "Semoga bisa membantu Pak Derry. Dari sesama penyintas tipuan manis orang lain." Narasi dipesannya itu pulalah yang kemudian menghadirkan intuisi di kepalaku saat bersepeda di Minggu siang 11 April 2021, untuk menuliskan narasi pengalaman beliau untuk berbagi pengalaman kepada pengunjung blog kelas secagkir kopi tentang tipuan manis dalam berbisnis dari seorang kawan lama.  Saya kepikiran mau menuliskan pengalaman beliau di jbkderry.blogspot.com, supaya bisa jadi pelajaran dan renungan hidup juga buat audiens blog kelas secangkir kopi ini 😊🙏. Saya sendiri belum bera

CHAPTER 140: NO PAIN NO GAIN (MENGANDUNG UNSUR PAKSAAN)

Gambar
Saya sulit melupakan kata-kata seorang kawan baik saat kami masih berada di Tamalanrea KM. 10 - Makassar. Katanya, "Orang-orang seperti kita harus berani melakukan langkah-langkah lateral untuk dapat sukses, Der." Kata-kata kawanku itu masih suka tergiang sampai sekarang, dan pada beberapa hal yang kuanggap krusial masih biasa kuterapkan. Ya, memang tidak se- gaspol zaman dulu, zaman aku masih muda dan berapi-api.  Ya, kusadar aku harus sudah bisa menjaga tempo, tidak bisa lagi se- ngoyo zaman masih muda dulu. Takutnya maksa, gak dapat hasil malah jatuhnya sakit pikiran dan fisik.  Buatku kata-kata "berjuang lateral" itu memiliki makna yang secara garis besar sama dengan idiom No Pain No Gain , alias kalau mau sesuatu yang luar biasa ya  harus dibarengi dengan effort atau upaya yang keras.  Sederhananya, harus memaksimalkan seluruh potensi, biar mimpi yang diangankan bisa terbumikan di hidup kita, ataupun kalau gagal sekalipun puas karena sudah berjuang maksimal. 

CHAPTER 139: BURY THE HATCHET!

Gambar
Saya mengenal narasi " Bury The Hatchet " dari album keempat The Cranberries yang dirilis pada tahun 1999.  Dari album yang diawaki oleh vokalis mendiang Dolores O'Riordan itu saya berusaha recovery dari ketergantungan drugs di tahun 2000. Ada dua lagu yang sangat memotivasi saya untuk kembali saat itu dari album itu, yaitu Just My Imagination dan Dying in the Sun .   Narasi " Bury The Hatchet " itu kembali menyeruak di April 2021 ini, setelah saya merasa telah membuang waktu yang sangat sia-sia dalam enam bulan terakhir. Saya telah melakukan ikhtiar terbaik saya untuk mengubah nasib, tapi ternyata saya keliru.  Ini adalah prank terparah urusan kerjaan sepanjang hidupku. Bisa dibilang, selama 6 bulan terakhir saya hanya kerja bakti dan tanpa hasil. Sangat memprihatinkan.  Saking kelam dan muramnya suasana di dalam, saya berjanji pada diri sendiri akan berusaha melupakan sosok-sosok yang pernah ada di dalamnya, dan tidak ingin lagi berkomunikasi dengan mereka sel

CHAPTER 138: KEMBALI GAGAL JADI PEMENANG & KEMBALI BANGKIT SETELAHNYA

Gambar
Huff , mohon jangan tanya lagi tentang soal napas yang tersengal-sengal setelah narasi enam bulan terakhir yang menyesakkan. Saatnya melanjutkan hidup, kembali coba berakselerasi setelah jatuh di kesendirian. Kubilang, betapa teganya prank dari Tuhan yang terakhir ini... Tapi kata biniku tercinta, "Semoga setelah ini Tuhan memberikan hadiah yang sesungguhnya." Aku beberapa kali memang bilang sama bini di waktu-waktu yang lalu, "Perbaiki sikap dan cara pandang, bisa jadi kita bisa naik kelas." Dan memang iya, kejadian yang lalu itu aku pikir titian menuju jalan menjadi miliuner adalah nyata. Beberapa titian anak tangga pun telah kupijak, aku sempat berpikir aku akan menang, tapi turbulensinya memang lebih dahsyat.  Aku memang tidak dan belum terhempas, justru aku memilih mundur di saat yang aku pikir tepat.  Apakah aku kalah sebelum waktu yang sebenarnya? Hmm , begini, kalau aku teruskan, situasinya makin keruh dan turbulensinya makin gak karuan. Itu memang saat yang

CHAPTER 137: JANGAN PERNAH KEMBALI!

Gambar
Ada banyak narasi memang selama perjalanan enam bulan terakhir, yang berarti aku juga telah belajar banyak hal penting khususnya pergulatan dunia agraria di negeri ini.  Intinya ada selalu celah kebijakan negeri yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pundi-pundi di bawah meja atau ketukan pintu rumah. Ada banyak jalan menuju Roma-lah (dengan cara ilegal), intinya.  Ya, di dunia ini level kewaspadaan memang kudu senantiasa terjaga, karena yang dibutuhkan bukan semata referensi bangku sekolahan yang manis dan unjuk tangan untuk menjawab pertanyaan Bu Guru di depan kelas.  Di sini, jiwa petarung jalanan dibutuhkan. Ada banyak tabiat-tabiat terselubung di sini. Ketimbang memperhatikan ucapan verbal yang terucap, sebaiknya perhatikan gestur setiap lawan bicara. Ya, lengah sedikit perangkap ditipu bisa terjadi, lebih fatal lagi kalau sampai tersangkut kasus hukum karena dianggap sebagai penadah barang curian, atau yang terfatal kalau akhirnya harus ditempeli emblem "koruptor" ata

CHAPTER 136: PENGALAMAN BERHARGA

Gambar
Berada di dalam turbulensi dengan level kepercayaan yang semakin rendah, dan level kewaspadaan yang semakin tinggi. Semakin ke sini, aku semakin tahu aku berada di ruang yang menuntutku untuk semakin waspada dan mawas diri.  Hari ini Rabu 7 April 2021, aku biarkan memoriku menari-nari menjala hal-hal yang telah lalu. Berat memang, perjalanan 6 bulan terakhir ini (sejak 13 November 2020) menguras banyak hal dan emosi, aku beberapa kali marah dan menangis selama perjalanan.  Sungguh perjalanan yang tidak mudah, tapi hidup adalah soal keberanian untuk memilih, termasuk keberanian untuk menutup narasi berlembar-lembar yang sudah menguras emosi ini.  Kata seorang Pak Haji seorang kawan di dalam perjalanan ini, jika perjuangan butuh kesabaran ekstra, tapi cukuplah aku belajar dan melihat banyak hal dalam perjalanan ini.  Ternyata banyak ketidaksepakatan dan ketidaksesuaian. Terfatal adalah soal memegang prinsip "persahabatan", katanya "persahabatan sejati" itu adalah keti

CHAPTER 135: MAU KEMANA

Gambar
Di persimpangan jalan, sebuah memori belasan silam tiba-tiba menyeruak. Sebuah pesan yang menyebutkan, jika di persimpangan yang tersisa adalah kebingungan menentukan arah lanjutan, maka kembali ke tujuan awal hendak kemana saat itu.  Bagaimana jika tujuan awal sudah tidak ada lagi? Apakah yang ada tersisa adalan nihilisme a la Friedrich Nietszche? Entahlah, aku pun rasanya mengalami hal itu saat ini.  Yang bisa aku lakukan adalah duduk istirahat sejenak, menenangkan napas mengaturnya kembali ke situasi normal. Demikian pula detak jantung, lalu mencoba sebisa mungkin mengembalikan akal sehat lepas dari kabut-kabut yang sempat menyelimutinya.  Aku harus bisa kembali berpikir jernih, mau kemana setelah ini... Satu hal yang aku ingat, cerita biniku siang tadi jika semalam tidur untuk pertama kali dalam sebulan terakhir tidak lagi ngorok. Itu berarti pertanda awal, aku mulai ke tahap semenjana, ruang kenyamananku secara pikiran dan kebugaran, meski dari finansial semakin keteteran hehehe..

CHAPTER 134: PADAMU TUHAN, SEKALI LAGI

Gambar
Aku tidak sepenuhnya tahu, apakah benar, sedemikian berat menjadi diriku yang terbiasa berada dan bermain di ruang sunyi... Seringkali merasa sendirian, tidak ada yang mengerti dan bisa mendengar ceritaku, jadilah aku hanya bisa bercerita pada diri sendiri melalui tulisan-tulisan seperti ini, dan langsung padaMu disertai tangisku terkadang.  Ternyata aku memang tidak selalu kuat, seringkali aku luruh, tapi aku tahu aku tidak punya siapapun di dunia dan bahkan jagat raya ini yang bisa dan sanggup mengerti aku, kecuali diriMu.  Jadi izinkanlah aku untuk selalu bisa bercerita padaMu, Tuhanku.  Tentang laraku, hmm, tidak tapi juga di saat riang dan tawaku, aku ingin bercerita... Izinkanlah aku menjadikanMu sebagai Sahabat-ku, Tuhanku, tempatku bercerita tentang apa saja, tentang cerita yang dunia tidak ingin mendengarnya keluar dari mulutku.  Maka, izinkanlah aku untuk selalu bercerita padaMu, Tuhanku... Mohon peluk aku di saat aku kedinginan, bangunkan aku saat aku terjatuh, dan buatlah a

CHAPTER 133: TURBULENSI PEMECAH ISI KEPALA

Gambar
Beberapa bulan terakhir, aku merasa berada di turbulensi pemikiran terhebat sepanjang sejarah hidupku. Iklim di dalamnya yang membuatku demikian... Parahnya, suasana di dalam alurnya penuh hiraerki, suasana plot-twist yang memporak-porandakan tatanan sebelumnya.  Sebenarnya, aku suka dekonstruksi dan post-strukturalis, serta mengasah kemampuan membaca pertanda (semiotika), namun yang aku rasa outputnya sejauh ini hanya terkungkung di dunia hampa, urgensi perkembangannya buatku terasa kabur dan semakin kabur, banyak ketidakjelasan. Implikasinya sering menyesakkan, membuat kepala pening, aku tiba-tiba ngeri kena stroke pada sesuatu perjuangan yang absurd. Ya, ada memang iming-iming akan langit bisa membumi di sini, namun kegilaan seperti itu setidaknya memenuhi 3 (tiga) prasyarat utama, yaitu ide/gagasan, pembuatan rencana, dan realisasi atau aksi nyata. Jika tidak sampai ke tahap ketiga, maka itu akan terhenti di awang-awang di langit-langit. Kalaupun kelak terjadi, ternyata normal-norm