Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

CHAPTER 189: BICARA DENGAN DIRI SENDIRI (LAGI)!

Gambar
Di fase ini, aku harus bisa sering bicara dengan diri sendiri. Sebab, himpitan dan tekanan rasa seperti ini cukup intens datang untuk membelenggu.  "Akan kemana lagi kau setelah ini, Der?" Sebuah pertanyaan yang cukup sering mengemuka di benak. Ada kekhawatiran jika di depan jalannya sudah tidak ada lagi, menghadapi sisa hidup dengan ketidakberdayaan.  Ya, Tuhan, aku punya empat anak dan satu istri.  Bahkan dalam tidur sekali di malam itu, antara masih terlelap dan setengah terjaga, aku bergumam kecil pada diri sendiri, "Semoga di sisa hidup, aku tidak menjadi suami dan ayah yang gagal, semoga ya Allah." Sudah beberapa hari, kuintenskan mengadu tambahan melalui Tahajjud disambung mengaji walaupun hanya satu lembar. Dan, paginya kulanjutkan dengan Dhuha.  Ya, sejak dulu pada-Mu lah satu-satunya tempat mengadu untuk menguatkan diriku. Tidak bisa kuceritakan lebih banyak pada Yonna, khawatir akan memberikan tekanan lebih besar padanya. Biarlah kupikul sendiri apa yang

CHAPTER 188: BERTARUNG DI LAUT DALAM!

Gambar
Aku harus mengingat lagi hari ini, Rabu 13 September 2023! Satu-satunya penghasilan pastiku yang tersisa dari Auto2000 harus berakhir ini. Meski tidak seberapa, selama lebih dari 3 tahun sejak Juli 2020, penghasilan dari Auto2000 bisa menyelamatkan biaya tagihan listrik dan internet.  Mbak Tantri mengabari jika beliau tidak lagi menjabat posisinya per awal September ini, sehingga kerjaanku di Auto2000 pun harus cut-off per 15 September 2023.  Ini adalah kabar kurang baik, setelah proyek kerjaan sosmed dengan Hyundai pun harus berakhir di akhir Agustus 2023 lalu.  Lengkap sudahlah, aku harus kembali ke jalan pertarungan di laut dalam.  Gelap dan badai besar rasanya menghadang di pelupuk mata, tapi aku selalu suluh api dalam diriku.  "Tetaplah tegar, Der! Jangan luruh, kerahkan kemampuan terbaikmu! Bukan kah engkau masih selalu meyakini jika hal yang tidak dan belum membunuhmu, akan membuatmu semakin kuat?!" Ya, amunisiku mungkin saja tidak cukup kuat untuk membelah badai besar

CHAPTER 187: TERIMA KASIH, BU YON!

Gambar
Saat aku menulis ini di Rabu pagi 6 September 2023, situasi pekerjaanku tengah berada di ketidakpastian untuk menghidupi kebutuhan ekonomi keluarga kita. Beberapa hari lalu, aku tidak khawatir lagi lebih ke ikhlas. Hanya saja aku sempat berpikir, bagaimana kalau aku tidak lagi memiliki masa depan?! Maka kutanyakan kembali ke Bu Yon, apakah mau menerima usulku jika selepas Desember nanti Bu Yon dan anak-anak kembali ke Ciamis dan aku ke Makassar? Dijawabnya lugas, "Tidak, kita bertahan saja di sini. Di sini, peluang ayah lebih besar!" Aku terharu, terima kasih Tuhan telah mengirimkan istri sekelas Bu Yon.  Aku memang kadang gagap dan ragu, tapi Tuhan melalui bu yon acap kali membesarkanku untuk tidak menyerah.  Ya, ini bukan pertama kali aku berada di fase 'kuldesa' seperti kali ini, dan untuk itu aku harus berterimakasih pada Tuhan berkali-kali yang telah menyelamatkan aku dan keluargaku di ujung-ujung ketidakpastian dengan cara yang sama sekali tidak dapat aku duga.