Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

CHAPTER 131: BAGAIMANA JIKA TUHAN BERSIKAP DI LUAR ASUMSI PARA MANUSIA YANG MENGAKU AHLI RELIGI?

Gambar
Minggu pagi 28 Maret 2021, saya dapat kabar dari seorang kawan di Makassar, jika ada bom bunuh diri yang meledak di Gereja Katedral. Dari informasi di jagat maya, pelakunya adalah sepasang laki-laki dan perempuan bercadar.  Saya tidak punya kapasitas untuk menyikapi hal itu, mengingat fenomena bereligi secara genit dan ngetren lagi marak di masyarakat negeri ini. Setahuku di Makassar, ada beberapa kawan baik yang ikutan tren tersebut.  Saya? Hmm, saya masih berusaha menduga-duga, bagaimana kalau ternyata Tuhan tidak seperti framing yang dinarasikan para manusia yang mengaku ahli religi. Bagaimana kalau suatu saat Tuhan lagi pengen nongkrong di neraka melihat mahluk-mahluk ciptaanNya yang lagi menjalani siksaan karena deretan kesalahannya di bumi?! Bagaimana kalau Tuhan ternyata tetap punya hati dan kasih pada para mahluk ciptaanNya yang tengah menjalani hukuman, ketimbang berada di surga yang membosankan dengan orang-orang yang penuh tawa canda dan kebahagiaan.  Ya, bukankah alur perja

CHAPTER 130: PEREMPUAN YANG BERHASIL MENGUBAHKU, MEMBUATKU JADI GEMBIRA JALANI HIDUP!

Gambar
Dulu, sebelum ketemu dirinya, aku selalu kerap kali jadi pribadi kikuk, keluh, dan kaku. I really don't how to build relationship with woman.  Kalau pacaran pasti hitungan bulan pasti putus, aku seperti terjebak di middle-trap relationship. Pas, di tengah hubungan seumur jagung, aku pasti selalu terjebak di situasi mau ngapain lagi yah selanjutnya?! Jadi selalu putus, walaupun mayoritas jauh lebih banyak ditolak sama cewek2 buruan wkwkwkwk. Ya, tentu tidak banyak cewek yang mau laki macam gw; berkulit hitam, berperangai agak kasar, berpakaian agak dark dan uncommon, berperawakan yang gak good-looking sama sekali, sederhananya, aku sama sekali jauh dari kriteria cowok idaman. But what the hell, yang penting gw nyaman2 yah biarin sajalah cewek2 cantik itu menolakku hahahahaha... Aku toh masih bisa nyaman di ruang yang sunyi di kesendirian di jalan gelapku, dimana lampu merkuri jalan hanya sesekali ada menemani menerangi.  Sampai suatu ketika yonna datang nyaris 14 tahun silam di awal