Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

CHAPTER 182: BAD AS BAD AS I WANNA BE

Gambar
Sosok Dennis Rodman, adalah sosok pahlawan idolaku waktu masa muda. Role model yang keren.  As bad as I wanna be ..., pameo darinya yang mengiringi masa pertumbuhanku, transisi yang keren banget buat diikuti.  Menjadi jahat adalah oase yang melegakan, seperti Joker di dunia yang nyata.  Tapi itu dulu, kini aku lebih suka membayangkan menjadi sosok Benjamin Martin di The Patriot, menepi menjadi orang biasa di pinggiran. Namun, aku tidak ingin menyentuh sisi Benjamin Martin ketika harus bergabung di New England melawan pasukan Red Coat.  Saya hanya berhenti berharap menjadi Benjamin Martin yang abadi dan damai di pinggiran, hingga tutup usia jauh dari hingar bingar dan keinginan menjulang setinggi-tingginya, coba memukau dunia. Tidak lagi, keinginan itu sudah terkubur cukup lama di beberapa waktu yang lalu... Seorang kawan di dekat rumah bertanya kepadaku, "Kenapa kau ceritakan semua masa lalu burukmu pada anak-anakmu, Der. Bukankah itu bisa jadi motivasi dan contoh buruk bagi perke

CHAPTER 181: MENJADI SIPIL ANJEENK

Gambar
Dalam hidup di bumi manusia, kita terkadang tidak dapat bisa menjalani takdir dan peran seperti apa. Ujung terbaik adalah semangat, perencanaan, dan bertindak. Sebatas itu peran manusia. Tadi pagi aku harus ke Priuk yang jaraknya sekitar 50 km dari rumahku, hanya karena anak di bawah 6 tahun tidak bisa beli tiket online. Sampai di sana, mbaknya bilang, "Kita hanya ikut peraturan pemerintah. Tapi sebenarnya tetap bisa beli tiket kok pakai NIK orang tuanya." "Waduh, mbak. Saya 50 km dari rumah buat sampai sini. Kemarin saya tanya di WA dan FB katanya gak bisa. Terus kalau pakai NIK orang tua emang gak papa ada pengulangan?" "Enggak papa, pak," kata mbaknya lagi. Aku hanya bisa gregetan, tapi sudahlah sebagai sipil anjeenk, kita hanya bisa menerima nasib mengikuti kebijakan para manusia penguasa yang membuatnya. Dalam perjalanan ke Priuk, aku sempat lihat truk pengangkut motor baru yang overhang belakangnya panjang banget. Nampak jelas sengaja dimodifikasi bi

CHAPTER 180: TUHAN MAHA BAIK

Gambar
Sejak Minggu sore 28 Agustus 2022, kabut pekat terasa menyelimuti pikiran dan suasana bathinku. Di suasana seperti ini biasanya aku selalu bersiap dengan risiko atau konsekuensi terburuk.  Bukan berarti putus asa dan menyerah, namun justru bersiap menghadapi apapun kenyataan terpahit jika datang dan terjadi.  Berat? Iya, pasti.  Kuajak Bini dan anak-anaku bicara keadaan sebenarnya semalam, serta rencanaku.  "Pergilah, bawa harta yang ada. Bertahanlah. Aku biar saja pergi ke kampung halamanku, bukan karena pengecut, tapi setidaknya harta yang ada mestinya bisa lebih lama dipakai jika berkurang satu orang," kataku.  Ya, sejak dua masa terkelam selepas SMA dan jelang lulus kuliah, aku merasa hidup ini memang hanya ada aku dan Tuhan. Baru, setelah ketemu Bini dan anak-anak, aku merasa punya rumah untuk pulang dengan tenang dan nyaman.  Bilapun tidak abadi bersama mereka, aku selalu berusaha yakinkan diri tidak ada penyesalan. Harus bersyukur atas segala momen karunia yang terlewa

CHAPTER 179: ANOMALI

Gambar
Sudah lama tidak meracau di linimasa ini, dan sejak siang tadi rasanya ada keinginan bertutur lagi.  Story telling, ceunah.  Disclaimer: Saya bukan jagoan, beberapa kali juga dipukul dan kerap kalah juga. Tapi seingatku, mungkin baru Bu Yon yang benar-benar ada manusia yang aku dengarkan. Sebelum itu, rasanya hanya aku dan Tuhan sajalah di sepanjang langkah.  Rasy anakku yang satu shio dan zodiak juga (kami beda 36 tahun, sama2 Kelinci Scorpio). Percaya atau tidak, Rasy dan aku mirip dari segi keras kepalanya. Sudah beberapa waktu terakhir, Rasy semakin menunjukkan gelagat itu, padahal umurnya baru 10 tahun, mau 11 nanti di akhir Oktober. Rasy sudah 4x kabur dari rumah, sekali ke sekolah dan 3x ke rumah neneknya yang lumayan adalah nyaris sejam jalan kaki.  Ya, Rasy seorang disklesia, dimana artikulasinya di beberapa huruf kurang jelas. Meski seiringi waktu pelan-pelan membaik.  Rasy punya karakter keras banget, dan sudah 2 hari ini dia semakin menentang dan membantahku.  Kubilang akhi

CHAPTER 178: CATATAN DI AKHIR APRIL 2022

Gambar
Menunggu Laptop lama dibenerin engselnya. Minggu pagi 24 April 2022, gw terpaksa ngoyong laptop yang dibeli sekitar Rp 6,2 juta sekitar sebulan lalu ke ITC Depok.  Ya, apes berat. Belum sebulan engselnya pada patah semua, jadi gak bisa dilipat. Ternyata teman yang merekomendasikan laptop ini gak sebegitu paham kondisi, sama seperti laptop sebelumnya yang kepotong 500 ribu.  Apeslah.  Makin apes lagi, karena ternyata laptopnya sudah gak bisa dibenerin, kalaupun iya biayanya hampir sama beli baru karena harus ganti panel.  Mau gak mau akhirnya kembali ke rumah lagi, ambil laptop lama buat dibenerin engselnya. Kalau yang ini masih bisa, dan biayanya cuma Rp 250 ribu.  Cuma beratnya karena dilakukan di bulan puasa Ramadhan di siang bolong dan keramaian orang di ITC Depok.  Untunglah Bu Yon semangat terus menemani lakinya yang kelas secangkir kopi itu.   - Di ITC Depok, sambil nunggu sampai hampir jam 5 kelar karena harus ngantri, gw mutar-mutar juga sama Bu Yon.  Termasuk nostagila ke Carr

CHAPTER 177: UNTUK ANAK CUCU (KICAUAN KELAS SECANGKIR KOPI)

Gambar
Kemarin baca Sri Lanka jadi negara bangkrut. Inggris juga mengalami inflasi tertinggi sejak tahun 1992. Inflasi Amerika Serikat tertinggi sejak tahun 1981.  Jadi ingat yang katanya dikutip dari bukunya Sapiens (Yuval Noah Harari), saya belum baca bukunya, tapi selintas ada petikan seperti ini, "Manusia adalah mahluk perusak, jauh melebihi kemampuan bumi berekologi." Di negeri ini sendiri, sejak tahun 2014 membuat saya berpikir dan belajar lebih banyak, jika pikiran dan hati baik pada akhirnya lebih bijak dipilih ketimbang jadi "religius" dan pintar. Kedua hal tersebut lebih bertendensi merusak menurutku.  Jalani hidup, entah by plan atau by design, lebih sederhana.  Kita semua yang sudah jadi orang tua berhutang pada anak cucu tentang kelangsungan bumi, bukan sekadar mengedepankan super-ego dan  naluri id dalam setiap diri. Jadi ingat juga petikan lain yang melintas, "Nasib setiap kita nanti adalah otoritas Tuhan, bukan kita yang tentukan, terlepas mungkin ada

CHAPTER 176: HARI PERTAMA KEANU NAIK SEPEDA KE SEKOLAH

Gambar
BMX seken Keanu, sebelum ganti komponen setang dan sadel. 23 Maret 2022, hari pertama Keanu naik sepeda ke sekolah, gak jauh cuma sekitar satu kilometer dari rumah.  Kemarin sore, akhirnya kami angkat BMX seken frame 20 di Cilodong yang jaraknya sekitar 5 km dari rumah. Atas persetujuan Keanu dan negosiasi di tempat, akhirnya sepedanya kami tebus Rp 300 ribu.  Dari situ, mampir dulu ke bengkel sepeda di Noble buat ganti komponen setang dan sadelnya. Plus ganti kampas rem depan, habis Rp 75 ribu.  Jadi totalnya Rp 375 ribu, yah, masih lebih hemat ketimbang beli BMX baru yang harganya minimal di atas Rp 800 ribuan.  Keanu pun senang, aku pun turut senang. Hari ini mestinya hari bersejarah untuknya, untuk kedua orang tuanya juga, anak kelas tiga SD yang bentar lagi naik kelas empat itu menjalani fase baru dalam hidupnya, yaitu bersepeda BMX ke sekolah.  Bukan cerita bersubstansi "flexing2an", toh cuma BMX seken, lebih pada mengungkapkan trah bad boy juga masih terjaga di anak-an

CHAPTER 175: BERMAIN OMBAK DI DUNIA KREATIF

Gambar
  Sudah sekitar sebulan terakhir setidaknya saya perhatikan dunia per-YouTube-an Indonesia sudah semakin berkembang seperti layaknya stasiun tivi yang kita kenal sebelumnya.  Andovi dan Jovial da Lopez (dua founder SkinnyIndonesia24) gabung sebagai petinggi Narasi besutan Najwa Shihab.  Dua stand-up komedian Rigen Rakelna dan Indra Frimawan gabung di kanal YouTube Vindes.  Ini tentu menjadi era baru dunia per-YouTube-an di Indonesia.  Jika sebelumnya ada istilah kolaborasi konten dan antar kanal. Kini para YouTube papan atas melangkah lebih jauh untuk berintegrasi di bawah satu payung saluran.  Ya, gelombang dunia digital terus menggeliat.  Jika ingin terus eksis harus bisa ikut di permainan ombak. Riding the wave , kalau kata anak-anak jaman now .  Dalam level kelas secangkir kopi, saya pun masih berusaha ikut ombak. Biar main surfing di pantai pinggiran, tapi saya tetap berusaha mencari celah ombak agar bisa tetap berselancar.  Dari sudut pandangku, ada beberapa hal yang harus dija

CHAPTER 174: SELAMAT JALAN, HILMAN HARIWIJAYA (TERIMA KASIH SANGAT, MAS!)

Gambar
Rabu 9 Maret 2022, sebuah kabar teramat sedih datang. Hilman Hariwijaya meninggal dunia, ikon yang sangat mempengaruhi pertumbuhan cara pandang dan perkembangan sikapku di masa kanak-kanak dan remaja fase awal.  Masih kuat tergiang, narasi pertumbuhanku yang sarat alur kesedihan dan masalah. Rasanya, kesenangan adalah hal yang langka.  Apa jadinya, jika nasib tidak mempertemukanku dengan karya-karya Lupus dari mendiang Hilman Hariwijaya.  Setiap narasi perjalanan Lupus ibarat orkestra pembebasan yang berhasil melepaskanku dari kungkungan kesedihan dan kegelapan.  Dari Lupus, aku belajar situasi biasa bukan berarti jalan kesenangan tidak ada di sana. Keterbatasan dan latar gelap kehidupan, serta langit yang senantiasa mendung, lantas potensi kreativitas dan keliaran menjadi sebatas imajinasi yang dirindukan.  Hilman melalui karya Lupus-nya membantah mentah-mentah hal itu.  Keterbatasan, kegelapan, mendung, kabut, kesederhanaan bukanlah rintangan untuk kehadiran dan keliaran yang menyena

CHAPTER 173: KAWAN-KAWAN YANG PULANG DI USIA 40AN TAHUN

Gambar
Dalam 2 tahun terakhir tercatat begitu banyak kawanku yang "pulang" duluan di usia 40an tahun. Coba kuingat-ingat nama-namanya... Ada Kiki di Jakarta, Reza di Jakarta, Sunan di Surabaya, Rischi di Jakarta, Resa di Jakarta, Nyong di Ternate, Ucup di Jakarta.  Nama-nama itu adalah lingkaran dekat permainanku. Ada kawan kuliah, ada kawan seprofesi, ada kawan nongkrong yang sudah kayak sodara.  Sungguh cepat waktu berputar, satu-persatu sudah pindah ke dimensi kehidupan berikutnya.  Aku sendiri, meski tengah tertatih-tatih, berusaha tetap optimis dan melanjutkan sisa hidup. Semoga masih agak panjang, mengingat anak-anakku banyak dan masih kecil-kecil. Mereka butuh biaya dan panutan hidup. Meski hanya sekelas secangkir kopi, aku sudah berusaha sebaiknya menjadi ayah yang cukup lumayan buat mereka.  Kemarin lihat vlog Vindes yang bintang tamunya Fiersa Besari. Ada penggalan yang menurutku cukup menggelitik, yaitu evolusi manusia itu kini berkembang makin cepat dan cenderung merusak

CHAPTER 172: TERIMA KASIH KURSI LAMA - SELAMAT DATANG KURSI BARU

Gambar
  Sebagai orang yang cukup lama bekerja seorang diri, pasang surut acap kali dihadapi dan dijalani sendirian pula.  Alhasil pula, pencapaian dan kemajuran sekecil apapun harus disyukuri.  Kamis petang 10 Februari 2022, akhirnya kursi kerja baru itu datang. Kupesan lewat aplikasi Rupa-Rupa dan barangnya dari Informa online. Ini pertama kali aku belanja dari aplikasi Rupa-Rupa, dan alhamdulillah berhasil.  Ya, sudah saatnya memang kursi kerjaku yang lama pensiun, setelah katakanlah 5 - 6 tahun masa pengabdian.  Entah gimmick marketing atau demikian adanya potongan diskon yang diberikan, dari harga yang katanya di angka Rp 1,6 jutaan jadi bisa ditebus Rp 899 ribu dan gratis ongkir pula. Cuma butuh waktu 2 - 5 hari pengiriman di wilayah Jabodetabek, setelah proses transaksi selesai. Dan tidak pakai lama juga prosesnya, aku beli di tanggal 8 Februari 2022 soalnya dan dua hari kemudian sudah tiba di rumah. Informasi perkembangan pesanan pun terhitung intens melalui email. Buatku, catatan ini

CHAPTER 172: CEPATNYA ANGIN BERPALING DI JAGAT MAYA

Gambar
Jumat 11 Februari 2022, jagat maya diramaikan dengan informasi soal Indra Kenz yang kabarnya akan diperiksa pihak kepolisian pada pekan depan terkait penipuan Binomo, dan hal lainnya adalah klarifikasi dari seorang perempuan yang mengaku telah mencemarkan nama baik Gofar Hilman pada tahun 2021 lalu. Mari ulas satu per satu... Soal Indra Kenz, padahal baru sekitar sebulan sebelumnya sosoknya tampil bersama pesohor Raffi Ahmad di stasiun tivi Indosiar sebagai salah satu dari tujuh sultan.  Tiba-tiba seolah badai disrupsi datang, sebulan kemudian popularitas positifnya seakan berbalik 180 derajat ke popularitas negatif. Lalu soal Gofar Hilman, terlepas dari kontroversinya yang mengaku sudah banyak tidur dengan banyak wanita tanpa hubungan pernikahan, namun tudingan Quweenjojo jelas langsung memberangus nama Gofar Hilman hingga bisa dikatakan di bawah titik nol alias (semakin) minus.  Apa pelajaran yang bisa dipetik? Dari analisa kelas secangkir kopi, perubahan situasi di jagat maya bisa b

CHAPTER 171: PELAKOR & KEKHAWATIRAN BU YON

Gambar
Jumat 11 Februari 2022, Bu Yon mengunjungi rumah seorang kawannya yang suaminya baru saja jadi layangan putus, alias direbut seorang pelakor.  Menurut Bu Yon, suami dari kawannya itu memang punya posisi atau kedudukan lumayan tinggi di kantornya, sebuah perusahaan provider saluran seluler. Bu Yon juga bilang pendapatan suaminya per bulan bisa di atas Rp 25 juta hingga Rp 30 juta.  Angka itu sendiri baru dugaan atau asumsi, namun yang pasti besar karena mereka sekeluarga suka liburan ke luar negeri.  Tapi hal itu kini sekadar menjadi kenangan. Sang mantan suami sudah punya kehidupan baru dengan pelakornya.  -  Sejak dialektika soal pelakor mengemuka di jagat maya beberapa waktu terakhir, dan meroketnya webseries Layangan Putus, soal pelakor memang banyak menjadi kekhawatiran para istri pertama. Dalam hal ini, Bu Yon juga.  "Janganlah kalau bisa kejadian ke aku, anakku banyak, empat dan masih kecil-kecil lagi," kata Bu Yon kemarin.  Aku hanya menyeringai kecil untuk meresponnya

CHAPTER 170: BEN & JODY SERTA KENANGAN LITERASI DARI TAMALANREA

Gambar
Berkesempatan akhirnya menonton Ben & Jody di Senin 31 Januari 2022, mengingatkanku pada salah satu literasi terakhir sebelum meninggalkan Tamalanrea 21 tahun silam.  Ya, soal mafia tanah dan perampasan hak atas tanah warga di negeri ini.  Plot film itu sendiri tidak disebutkan dimana, tapi sepertinya ada di Pulau Jawa mengingat Tubir yang berdialek Sunda dan anak buahnya ada yang berdialek Jawa.  Sesaat sebelum aku meninggalkan Tamalanrea kala itu, meski sesungguhnya aku bukanlah tipikal orang yang belajar banyak, tapi masih kuat teringat tentang literasi perampasan tanah warga khususnya di pulau Jawa ada tiga biangnya, yaitu pemerintah, pengusaha, dan satu lagi pemuka religi.  Ya, pihak ketiga itu bisa disebut yang paling eksklusif dan bisa disebut paling sulit tersentuh hukum dan rasa keadilan. Seyogyanya menjadi tokoh penganyom, justru merekalah menjadi salah satu biang persoalan perampasan hak tanah warga.  Lantas mau mengadu kemana juga? Tidak ada pendekatan yang bisa mensabo

CHAPTER 169: MEWUJUDKAN ANGAN KULINERAN BU YON DI CIAMIS - JOGJA

Gambar
Geblek Pari - Jogjakarta Akhirnya waktu itu tiba juga, 21 - 25 Januari 2022, bisa juga tembus ke Ciamis dan Jogja dengan mobil rental.  Ini saatnya menebus rasa terima kasih pada Bu Yon dan anak-anak yang sudah tabah serta tidak kehilangan kepercayaan selama nyaris tiga tahun terakhir.  Senang rasanya, terlebih destinasi kuliner yang Bu Yon impikan khususnya di Jogja bisa terealisasi. https://www.instagram.com/p/CZK51VrBoc_/ Jumat siang, 21 Januari 2022 Sebelum tiba di rumah mertua, kami mampir di warung Bakso Kecamatan di jalan raya Cikoneng - Ciamis.  Ini kali kedua aku makan sama Bu Yon di tempat ini. Menurutku, bakso, mie, dan kuahnya enak. Tempatnya nyaman, lokasi di pinggir jalan utama. Pas buat kulineran bareng keluarga atau manteman. Minggu siang 23 Januari 2022 Sate Klathak dan Tengkleng Kambing - Pak Pong Posat di Jogjakarta Berangkat pagi dari Ciamis, kami tiba di Jogja sekitar delapan jam kemudian dan langsung menuju ke  Sate Klathak Pak Pong Pusat - Yogyakarta.  Menurutku,

CHAPTER 168: PERGULATAN MENJADI ORANG TUA

Gambar
Jadi orang tua yang baik dan ideal memang tidak ada sekolahnya, atau kalau pun ada kemungkinan biayanya teramat mahal.  Kemarin, abang Rasy melakukan kenakalan yang sama, dan membuat saya cukup gusar, lalu menghukumnya tidak boleh nonton kartun seminggu. Setelah rasanya emosi kami berdua reda, saya coba diskusikan hal itu pada abang Rasy lagi, ternyata gak ketemu solusinya dengan ngobrol.  Rasanya pengen marah lagi, tapi urung, ini anak kan anakku, bukan musuhku. Maka, kupeluk saja abang Rasy. Di antara ketidaksesuaian sikap dan cara pandang, ternyata saluran komunikasi tetap menemui jalur buntu. Setelah sejam berdiam diri, aku coba analisa gw, dan bertanya pada abang Rasy, "Kira-kira ayah salahnya dimana kalau marah ke abang Rasy?" Pertanyaanku ini ternyata juga bisa meredakan emosinya abang Rasy juga. Kami pun akur lagi.  Minggu depan, aku pun janji ngajak abang Rasy, bareng kakak Oka dan abang Keanu main ke salah satu curug di Bogor sambil liat-liat kawanan monyet liar yan