CHAPTER 175: BERMAIN OMBAK DI DUNIA KREATIF


 

Sudah sekitar sebulan terakhir setidaknya saya perhatikan dunia per-YouTube-an Indonesia sudah semakin berkembang seperti layaknya stasiun tivi yang kita kenal sebelumnya. 

Andovi dan Jovial da Lopez (dua founder SkinnyIndonesia24) gabung sebagai petinggi Narasi besutan Najwa Shihab. 

Dua stand-up komedian Rigen Rakelna dan Indra Frimawan gabung di kanal YouTube Vindes. 

Ini tentu menjadi era baru dunia per-YouTube-an di Indonesia. 

Jika sebelumnya ada istilah kolaborasi konten dan antar kanal. Kini para YouTube papan atas melangkah lebih jauh untuk berintegrasi di bawah satu payung saluran. 

Ya, gelombang dunia digital terus menggeliat. 

Jika ingin terus eksis harus bisa ikut di permainan ombak. Riding the wave, kalau kata anak-anak jaman now

Dalam level kelas secangkir kopi, saya pun masih berusaha ikut ombak. Biar main surfing di pantai pinggiran, tapi saya tetap berusaha mencari celah ombak agar bisa tetap berselancar. 

Dari sudut pandangku, ada beberapa hal yang harus dijaga untuk hal itu. 

Pertama, tentu kondisi fisik dan pikiran yang segar. Untuk itu, saya kini lebih suka berlari dengan durasi setengah jam hingga satu jam lebih sedikit per lari. 

Biar fit saat berada di depan laptop membangun kreativitas konten (kelas secangkir kopi tentu). 

Kedua, adalah memperhatikan dan mempelajari trend. ATM, kalau kata anak jaman now. Ambil, tiru, modifikasi. 

Tuntutan mencari literasi, kemudian membangun storyline yang sesuai, lalu kemudian merajutnya dalam bangunan kata, desain foto yang artistik proporsional, dan rajutan rangkaian video yang smooth. 

Ketiga, berusaha mendeteksi cara berpikir algoritma setiap platform. Ini bukan persoalan mudah, karena setiap platform punya skema sendiri untuk terus berkembang. 

Instagram dan TikTok misalnya, setahuku, di tahun 2022 sejauh ini sudah beberapa kali mengalami penyempurnaan atau penyegaran. 

Melelahkan memang, tapi setidaknya demi tuntutan kebutuhan hidup, rasanya saya cukup menikmati proses tenggelam, menyelam, kemudian berusaha naik ke permukaan lagi. 

Rasanya ada kepuasan ketika berhasil maju atau naik ke titik baru, meski perkembangannya mungkin tidak secepat anak-anak muda sekarang. 

Dalam sepekan terakhir, saya merasa berada di titik yang lebih dalam dan lebih jauh untuk mengeksplorasi kemampuan. 

Entahlah cukup baik, tapi rasanya saya sudah berusaha optimal untuk meningkatkan kemampuan dari waktu ke waktu. 

Apakah saya menikmatinya? Hmm, saya lebih suka menganggapnya bagian dari yang sudah terlanjur terintegrasi di dalam diriku, yaitu rasa untuk semakin jatuh cinta pada seni dan kreativitas. 

Ya, dua hal itu senantiasa menstimulanku untuk terus bergerak liar dan energik, meski ya itu tadi tetap dalam tataran kelas secangkir kopi. 

Ada upaya pemaksaan peningkatan kemampuan secara otomatis dalam diri. Saya sejauh ini semakin menikmatinya dengan tetap berusaha logis dan mempertahankan akal rasa yang sehat. 

Itu saja dulu. Mau lanjut lagi berproses 😁☕️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!