Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

CHAPTER 163: MENTERTAWAKAN KETERBATASAN

Gambar
Rabu petang 28 Juli 2021 di kawasan Pengasinan - Depok, tiba-tiba rem depan Bumblebee gusruk . Cilaka, habis sudah kampasnya neeh . "Tidak boleh panik, tetap tenang," kataku pada diri sendiri. Jalanan lumayan padat dan ramai soalnya, jangan sampai lengah bisa potensi kecelakaan. Energi diri sebenarnya juga lumayan terkikis, maklum, namanya habis pulang nguli .  Alhamdulillah, bisa selamat dan Magriban di rumah tepat waktu.  - Kamis pagi 29 Juli 2021, saat mau berangkat nguli , Bu Yon sudah ketar-ketir. "Bagaimana dong, ayah? Nanti malah celaka di jalan!" "Tenang, yang penting masih bisa jalan. Nanti aku pikir bagaimana caranya." Berangkatlah dengan Bumblebee. Sugestiku, sebisa mungkin jangan tarik rem depan. Kalaupun harus, sekadar imbuhan saja. Jangan tarik penuh! Lajukan kecepatan skutik semi-bongsor itu dengan hati dan perasaan. Mesti pakai akal juga. Ya, namanya juga skutik, jadi gak punya yang namanya engine brake .  Melintasi kawasan rute perkampunga

CHAPTER 163: SELAMAT JALAN WAK EDAN, SEMOGA ALLAH SWT BERKENAN MEMBERI TEMPAT TERBAIKNYA

Gambar
Rabu 7 Juli 2021 pukul 10:15 WIB, sebuah pesan menyentak dari bini tiba, "Mas Rischi meninggal." Seketika badanku terjajar ke belakang di sofa bengkel tempatku bekerja dalam tiga pekan terakhir. Wueleh , belum sempat membalas banyak jasa kebaikannya, pria yang kusapa "Wak Uedan" ini sudah berpulang duluan.  Rasanya gudang kosa kata di kepalaku pun keluh untuk mengekspresikan kehilangan kali ini. Takdir yang menyesakkan, karena "kepulanganmu" bersama virus super brengsek ini. Tak bisa kutemani perjalanan terakhirmu di bumi manusia ini, itu rasanya yang paling menyedihkan dari kehilangan ini.  Melaluimu, Tuhan mempertemukanku dengan Bu Yon yang hingga kini kuanggap hadiah terbaik yang pernah Tuhan kirimkan padaku. Kalau tidak salah ingat itu di hari Sabtu malam 2 Juni 2007, dirimu membujukku ikut berangkat ke Ciamis. Dengan sabar, Wak Uedan membujukku untuk ikut, hingga kehabisan kata diriku untuk membantahnya, akhirnya kuikut berangkat tengah malam sudah se