CHAPTER 163: MENTERTAWAKAN KETERBATASAN
Rabu petang 28 Juli 2021 di kawasan Pengasinan - Depok, tiba-tiba rem depan Bumblebee gusruk . Cilaka, habis sudah kampasnya neeh . "Tidak boleh panik, tetap tenang," kataku pada diri sendiri. Jalanan lumayan padat dan ramai soalnya, jangan sampai lengah bisa potensi kecelakaan. Energi diri sebenarnya juga lumayan terkikis, maklum, namanya habis pulang nguli . Alhamdulillah, bisa selamat dan Magriban di rumah tepat waktu. - Kamis pagi 29 Juli 2021, saat mau berangkat nguli , Bu Yon sudah ketar-ketir. "Bagaimana dong, ayah? Nanti malah celaka di jalan!" "Tenang, yang penting masih bisa jalan. Nanti aku pikir bagaimana caranya." Berangkatlah dengan Bumblebee. Sugestiku, sebisa mungkin jangan tarik rem depan. Kalaupun harus, sekadar imbuhan saja. Jangan tarik penuh! Lajukan kecepatan skutik semi-bongsor itu dengan hati dan perasaan. Mesti pakai akal juga. Ya, namanya juga skutik, jadi gak punya yang namanya engine brake . Melintasi kawasan rute perkampunga