CHAPTER 350: JALAN YANG BERLIKU!
Jalan hidupku dapat disebut berliku sejak dulu, dan rasanya kalau dibanting terjun bebas oleh kehidupan sudah sering terjadi. Mengeluh? Mungkin dulu lama sekali saat muda, tapi semestinya sekarang bukan masanya lagi. Harus lebih dewasa, mengerti dan menerima takdir, mensyukuri malah seyogyanya. Daripada merutuki, nanti malah terjerembab gundah gulana, hidup pun jadi tidak enak dijalani. Pada beberapa titik toh rasanya sudah harus merasa beruntung dan diberkahi Tuhan bisa jalan sejauh ini, jadi kalau masih marah dan gak ikhlas, kok kayaknya melupakan jejak pencapaian panjang yang sudah terjadi. Tidak mudah memang berada di zona biasa-biasa saja. Kadang akhir-akhir ini, aku berpikir mestinya tidak mengkerdilkan dan mengekang kemampuan diri, supaya bisa lebih sukses dan terbang lebih tinggi. Tapi, ya lagi-lagi kata "tapi" salah satu kata favoritku terbersit di benak, jikalau menjadi diri sendiri jauh lebih penting dan enak dijalani, dengan segala konsekuensinya. Nikmati saja.