CHAPTER 189: BICARA DENGAN DIRI SENDIRI (LAGI)!



Di fase ini, aku harus bisa sering bicara dengan diri sendiri. Sebab, himpitan dan tekanan rasa seperti ini cukup intens datang untuk membelenggu. 

"Akan kemana lagi kau setelah ini, Der?"

Sebuah pertanyaan yang cukup sering mengemuka di benak. Ada kekhawatiran jika di depan jalannya sudah tidak ada lagi, menghadapi sisa hidup dengan ketidakberdayaan. 

Ya, Tuhan, aku punya empat anak dan satu istri. 

Bahkan dalam tidur sekali di malam itu, antara masih terlelap dan setengah terjaga, aku bergumam kecil pada diri sendiri, "Semoga di sisa hidup, aku tidak menjadi suami dan ayah yang gagal, semoga ya Allah."

Sudah beberapa hari, kuintenskan mengadu tambahan melalui Tahajjud disambung mengaji walaupun hanya satu lembar. Dan, paginya kulanjutkan dengan Dhuha. 

Ya, sejak dulu pada-Mu lah satu-satunya tempat mengadu untuk menguatkan diriku. Tidak bisa kuceritakan lebih banyak pada Yonna, khawatir akan memberikan tekanan lebih besar padanya. Biarlah kupikul sendiri apa yang kurasa. 

Dan jika perlu berkata-kata, maka kutuliskan saja apa yang kurasa di sini. 

Sekadar untuk melepaskan himpitan dan kekalutan rasa yang ada di isi kepala dan rasaku. 

Bagaimana aku harus melanjutkan hidup dengan energi dan kemampuanku yang ada saat ini?!

Ya, tidak bisa kujawab tentu, jadi kuserahkan kembali padamu, Tuhan. 

Sebelum kututup catatan kali ini, kumohon kuatkanlah aku dengan segala cobaan yang ada di sisa hidupku ke depan. Semoga kuat dan bisa berakhir baik, semoga.

Amiiiin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!