CHAPTER 148: ARE YOU HUMAN?



Di babak Top 3 - Indonesian Special Season pada Senin 12 April 2021, Rossa sempat melontarkan pertanyaan retorik kepada Rimar Callista, "Rimar, are you human?"

simak di menit 4:19


Asumsi Rossa yang menjadi salah satu juri Indonesian Idol Special Season setelah Rimar tuntas menyanyikan lagu "And I am telling you I'm not going" yang dipopulerkan oleh salah satu finalis American Idol season 3 pada tahun 2004, yakni Jennifer Hudgon. 

Lagu ""And I am telling you I'm not going" dipopulerkan Jennifer Hudson pada tahun 2006, meski lagu ini sendiri merupakan lagu remake dari judul yang sama dari Jennifer Holliday. Berkat lagu ini pula, Jennifer Holliday didaulat menjadi pemenang Grammy Awards  pada tahun 1983 di kategori "Best Female R&B Vocal Performance".

Tapi itu bukan inti dari narasi kelas secangkir kopi kali ini, melainkan sebuah pengalaman nyata daku yang mengingatkan pada statement Rossa di babak Top 3 - Indonesian Special Season, "Are you human?" 

Dari hasil ngulik kerjaan di Dapur Bu Yon, daku jadi mengenal lebih jauh sosok senior yang banyak jadi preferensiku di masa lalu. Berkat kebaikannya selama katakanlah dalam nyaris setahun terakhir, daku pun menuliskan hal ini di linimasa FB pada tanggal 25 April 2021 pukul 12:29 WIB, "Gw pikir kebaikan bukan muncul serta-merta dari religi yang dianut, tapi dari refleksi sikap dan tutur kata, serta jejak yang telah ditinggalkan."

Ya, kebaikannya mengingatkan daku pada statement Rossa, "Are you human?"

Sudah dua kali beliau memintaku berbagi kebaikan makanan nasi kotak kepada orang-orang yang membutuhkan di jalanan. Pertama pada tanggal 19 Januari 2021, aku bagikan 19 nasi kotak kepada orang-orang di jalanan. Lalu pada Jumat 23 April 2021, kali ini tugasnya sama, namun jumlahnya jauh lebih banyak yaitu 60 paket nasi kotak. Hal ini sudah dinarasikan juga pada chapter sebelumnya (chapter 147), klik di sini link-nya

Selanjutnya pada Minggu 25 April 2021, beliau kembali menugasiku mengirimkan masing-masing 5-toples kue kering premium kreasi Dapur Bu Yon pada dua kenalannya; satu di Jakarta Timur dan satu di Bogor. "Tapi jangan bilang dari aku yah, Der."

Demikan pesannya, saya pun menjalankan amanat, meski kemudian kedua penerima sudah bisa menduga siapa pengirimnya karena beberapa hari sebelumnya ternyata sudah dimintai alamat lengkap.

5 toples kue kering level premium dari Dapur Bu Yon yang dikirim Minggu 25 April 2021; Kue Kacang, Kue Nastar, Kue Puteri Salju, Kue Lidah Kucing Rainbow, dan Kue Kastengel.

 

Sikap dan kebaikan beliau inilah yang mau gak mau mengingatkanku pada pendapat Rossa atas kemampuan bernyanyi Rimar Callista, "Are you human?"

Ya, saya dan bini alias Bu Yon masih suka terperangah, betapa baiknya sosok beliau yang berkenan membantu dan memberi tanpa ingin disebut namanya dan diketahui sosoknya. Meski mungkin terkesan agak berlebihan, tapi saya dan Bu Yon sepakat menganggap sosoknya seperti malaikat tak bersayap. 

"Sahabat bahkan keluarga dekat sekalipun belum tentu punya kebaikan hatinya," kata Bu Yon, saat beliau bersedia menanggung penuh biaya sekolah ketiga anak kami sepanjang semester genap 2021 ini. 

Ya, pernyataan Bu Yon itu ada benarnya, sosok senior preferensiku di masa lalu ini secara relasi dan pencapaian jejak karyanya jauh di atasku, tapi alur hidup memang bekerja dengan cara-cara misterius dan mengejutkan. Siapa sangka meski berada di level yang jauh di atasku, sang senior ini seperti justru jadi "perpanjangan tangan" Tuhan untuk menyampaikan kebaikan pada dan melalui keluarga daku.

Dalam banyak hal, saya memang percaya hidup ini tidak selalu berjalan linear dan terduga, banyak hal-hal lateral dan bahkan plot-twist yang menyentak keangkuhan logika dan nalar kita sebagai manusia biasa. 

Di antaranya banyak hal-hal pahit yang terpaksa dikecapi dalam jalani hidup, asal tidak luruh dan menyerah abadi, ternyata kebaikan-kebaikan lain sebenarnya masih menyemai tanpa disadari. Meski di saat tertatih sekalipun, saya kembali belajar satu hal, yaitu jangan pernah tanggalkan kesadaran dan kepekaan.

Kenapa? Karena Tuhan memang bekerja dengan cara-cara yang misterius, maka izinkalah sekali lagi kutegaskan pendapatku, "Gw pikir kebaikan bukan muncul serta-merta dari religi yang dianut, tapi dari refleksi sikap dan tutur kata, serta jejak yang telah ditinggalkan."

Itu saja dulu...

Bogor Coret, Selasa 27 April 2021

07:45 WIB


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!