CHAPTER 146: BEKERJA DI DAPUR BU YON DI BULAN RAMADHAN

Waktu tiba di HQ Auto2000 jelang jam 2 siang WIB. 


Comeback dari pengalaman pait kemarin cara yang tengah dibukakan Tuhan, yakni melalui Dapur Bu Yon. 

Meski harus berjibaku dengan tugas lebih banyak dibanding sebelum-sebelumnya, karena Bu Yon bentar lagi mau lahiran, dan kali ini dilakukan di tengah momen Puasa Ramadhan. Alhasil, tantangannya jadi lebih banyak. 

Kamis 22 April 2021, Dapur Bu Yon untuk ketiga kalinya dapat kepercayaan untuk memenuhi pesanan dari Kantor Pusat Auto2000 di Sunter, Jakarta Utara. Alhamdulillah banget, setidaknya hari masih terus bergerak, dan itu insya Allah biaya lahiran Wyatt masih bisa dipenuhi secara mandiri tanpa harus menjual apapun di rumah. Semoga lahirnya bisa normal, sehat dan tanpa kurang satu apapun Wyatt dan Bundanya. 

Pesanan HQ Auto2000 untuk ketiga kalinya ini alhamdulillah lumayan banyak, yakni 70 paket nasi bakar dengan jumlah yang sama untuk paket kurma sukari premium isi 3 per kemasan dan air mineral aqua. 

Persiapan H-1: Tantangan Tersulitnya Cuci dan Bakar Lebih Dari 150 Daun Pisang

Di bawah dua tumpukan daun pisang itu ada dua panci besar, jadi tenang tidak langsung nempel di lantai 😁👌☕


Tantangan baru sekaligus yang tersulit di hari itu adalah mencuci dan membakar lebih dari 150 lembar daun pisang 😉👌. Ya, aku harus alih banyak tugas Bu Yon kali ini, sebelum Dapur Bu Yon liburlah dulu sementara mulai 26 April 2021 sampai lahiran 😉👌.

Sebelumnya aku juga sudah harus beli gas, kantong plastik, air mineral Aqua, dan beras pulen 20 kg. Di suatu waktu, standar samping si Bendera (nama motor Mio tuaku) kurang presisi saat mampir ke warung putra, alhasil motor pun jatuh dan kaca spion kirinya pecah. 

Selesai itu bantu Keanu masukin kurma sukari premium 3 buah per paket sesuai amanat pemesanan.

Setelah itu, cuci lebih dari 70 helai daun pisang buat lapisan dalaman nasi bakar di keran air yang mengalir, setelah itu cuci lagi lebih dari 70 helai buat lapisan luarnya.

Setelah itu ditiriskan biar airnya turun, setelah agak kering dibakar di api kecil, biar daunnya lentur buat bungkus2.

Proses bakar2 daun ini pertama kali kulakukan, sambil berdiri lagi.

Kata bini, "Capek kan?"

Kataku, "Enggaklah, ringanlah buat petarung yang beginian, mestinya kasih yang lebih berat lagi 😁👌, lagipula jadi ada manfaatnya juga aku kalau bantu banyak."

Baru jeda nulis ini, ada lagi masuk pesanan Kastengel Premium 2 topless dan Kue Kacang.

Besok siang insya Allah antar pesanan 70 paket nasi bakar plus kurma dan air mineral.

Plus, seorang senior baik hati yang jadi seperti malaikat penyelamat biaya sekolah anak2 dan juga pelanggan setia Dapur Bu Yon buat didonasikan ke anak yatim dan kaum dhuafa sedianya pesan lagi katanya pekan ini.

Ya, alhamdulillah, masih terus bergerak dan ada saja rezekinya 😁👌☕

Mudah2an sih usahaku sendiri juga bisa segera rebound lagi, Amiiiin 😉👌

Hari "H":  Tantangan Tersulitnya Bakar Nasi 70 Pakat Sambil Berdiri

Bekerja di dapur di bulan Ramadhan itu adalah sesuatu, apalagi dilakukan sambil berdiri berjam-jam untuk membakar paket nasi bakar itu adalah bentuk tantangan baru buatku. 

Ya, bekerja di dekat kompor sekitar dua jam akhirnya selesai, salah satu jari tangan kanan sempat menempel ke pembakaran yang panas. Ya, lumayanlah rasanya. 

Untuk membakar di pembakaran cuma bisa muat maksimal 5 paket nasi bakar, dan perlu kiat untuk mengetahui momen waktu pembakaran yang pas. Jika agak cepat, pembakaran bisa kurang sempurna. Sebaliknya jika agak telat, daun pembungkus bisa terkoyak dan isian nasi bisa kelihatan. Jadi harus cukup piawai memperhatikan proses pembakaran, dan kapan satu sisi yang dibakar dari paket nasi sudah harus dibalik agar sisi lain gantian yang dibakar. 

Setelah selesai jelang jam 12 siang, paket nasi yang sudah dibakar didinginkan dulu baru dikemas apik ke dalam kemasan plastik sesuai permintaan dari sang pemesan. 

Selepas Dzuhur, daku pun berangkat ke HQ Auto2000 di Sunter yang sudah kali ketiga memesan menu dalam jumlah puluhan di Dapur Bu Yon. 

Perjalanan menyusuri Margonda arah Pasar Minggu, dan berbelok kanan di Pancoran menuju arah by pass Jakarta. Ya, kalau bertanya situasi lalu lintas di Jabodetabek yang ngawur sih tetap ada, baik pengendara mobil maupun motor. Makanya kudu waspada dan sabar saja di jalan. Pasalnya kalau kurang fokus dan gak bisa jaga emosi, bakal lebih mudah kena insiden atau ribut untuk hal yang gak pelu dan masih bisa dihindari. 

Sudah gak penting lagi sih berantem di jalan. 

Alhamdulillah, setibanya di kantor pusat Auto2000 ketemu Mbak Wiwiek dan diserahi titipan boks hadiah dari Mbak Tantri yang merupakan bos Marcom di HQ Auto2000. Ya, Mbak Tantri yang selalu memberi kepercayaan orderan ke Dapur Bu Yon, termasuk sebuah kerjaan yang menyelamatkan harga diriku dari nasib gak punya kerjaan selama beberapa bulan terakhir. 

Alhamdulillah, dapat paket bingkisan rezeki dari Mbak Tantri. Terima kasih. 


Karena boks hadiah ini pula, niatku berburu makanan buka Pallubasa di Kelapa Gading urung dilakukan. Repot soalnya, jadi mending langsung pulang. Perjalanan panjang sekitar 1,5 jam ditempuh di suasana cuaca yang panas, dan suasana lalu lintas yang lebih ngawur. Mana beberapa kali kena lampu merah yang lumayan lama di beberapa titik. 

Di perjalanan yang cukup menguras kapasitas energi buat bertahan sampai buka puasa nanti jelang jam 6 WIB, benakku melayang-layang enaknya buka pakai apa yah? Dan yang terbayang adalah es teh manis pakai susu kental manis. 

Begitu hendak tiba dekat rumah, mampirlah daku dulu di warung membeli satu saset susu kental manis warna putih Rp 1.500,-. 

Tiba di rumah nyaris jam 4, langsung Ashar. Setelah itu, order ke Bu Yon minta dibuatkan es teh manis pakai susu kental manis di gelas besar. Dan saat Adzan Magrib berkumandang, meski gak dianjurkan minum es, dan sebenarnya daku juga sudah lama tidak biasa lagi minum es, tapi kali ini lain soal, perjalanan ngantar persanan hari ini cukup menguras kebutuhan dahaga di kerongkonganku.

Anak-anak pun ternyata doyan.

"Perasaan dari dulu gak pernah pesan yang kayak gini. Baru tauk kalau ayah suka yang begini, tauk darimana dan sejak kapan?" kata Bu Yon.

"Oh itu, minumanku dulu zaman masih SMA dan awal-awal kuliah."

"Oh, pantesan baru tauk aku."

Alhamdullih, pelanggan puas. Hidup Dapur Bu Yon.


-

Bogor, 23 April 2021

10:32 WIB

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!