CHAPTER 144: MOTRET A LA KELAS SECANGKIR KOPI



Seorang kenalan baik di awal April 2021 lalu memberikan daku masukan untuk berbagi kemampuan fotografi. Isi pesannya begini, "Mas derry. Maaf ya. Kalau saya lancang. Saya kepikir dengan kemampuan mas derry, mungkin mas derry dapat share di sosmednya misal dasar fotografi."

Saya terkesima, karena jujur saya tidak belajar fotografi secara sekolahan. Ya, bukan anak sekolahan, lebih kepada sosok anak bandel tukang bolos yang kebetulan saja pernah sekolah. 

Lalu kembali ke masukan dari kawan tersebut, "Berbagi kemampuan fotografi."

Baiklah, saya coba menjawabnya begini dari hal hulu atau awal permulaan sebuah foto yang baik, menurut saya yang kelasnya hanya level secangkir kopi. 

Hal pertama yang mesti dipikirkan menurutku adalah melatih mata seperti mata kamera atau kanvas lukisan. Maksudnya, momen yang akan di-capture atau ditangkap menjadi sebuah karya foto. 

Hmm, alatnya apa yah? Hape kali yah...

Pernah ada yang bertanya, bagaimana saya bisa meng-capture momen foto yang baik hanya dengan perangkat HP yang harganya cuma dua jutaan...

Setelah punya kebiasaan "mata kamera" atau "mata kanvas lukisan" itu, langkah selanjutnya adalah mulai membiasakan diri menangkap momen-momen menarik yang dilihat. Misalnya pemandangan sawah atau tiang pancang alat berat pembangunan tol saat berada di dalam mobil yang tengah melaju dan kita tengah duduk manis jadi penumpang. 

Salah satu cara melatih cepat kebiasaan terbaik daku yah di momen seperti itu, meski jarang banget, karena biasanya kalau di mobil yah saat nyetir. Tapi saya sengaja mengangkat sampel ini, karena beberapa kenalan bilang itu momen yang sulit di saat mobil tengah melaju, tapi saya pernah melakukannya di saat mobil melaju di kecepatan katakanlah hingga maksimal 80 km/jam di tol. 

Perhatikan momen yang akan kita tangkap, dan saat momennya sudah dianggap "in-frame" segera pencet tombol "klik" di HP. Mudah-mudahan sih tidak blur, karena dari awal kita sudah mempersiapkan momen "in-frame" apa yang mau diambil sebagai foto. 

Nah, untuk momen dramatis sih tinggal di-touch-up di fitur yang ada perangkat fotografi di HP, mainkan warna, kontras, dan pencahayaan yang diinginkan. Setelah jadi bisa deh diunggah di sosmed seperti Instagram. 

Sebenarnya ada dua contoh foto yang saya sebut di atas di IG saya, tapi sudah dihapus karena terkait dengan hal yang ingin dilupakan hehehehe...

Tapi kalau foto objek tidak bergerak sih lumayan banyak di IG saya @derry.journey, seperti foto lead di artikel ini. Dari segi apresiasi hasil foto dari HP, jika Anda mampir ke blog saya yang lain jbkderry.wordpress.com dan mampir ke site "Ngobrolin jbkderry", di situ saya sempat sampaikan beberapa pencapaian termasuk di antaranya waktu juara foto Instagram Isuzu ELF NLR 2017 dan juara lomba foto - Prime Suspension Active Stabilizer di IIMS 2018, saya pakai HP saya yang mulai tua dan sakit-sakitan saat ini. 



Kebanyakan foto-foto di IG saya saat ini lakukan saat sedang bersepeda di sekitar kawasan Bogor, beberapa di antaranya ada juga yang di Depok, seperti foto di atas adalah momen pagi di jembatan yang ada di kawasan Tegar Beriman, Cibinong. 

Hmm, secara sederhana langkah motret a la kelas secangkir kopi derry journey adalah; (1) Melatih mata kamera atau kanvas lukisan; (2) Melatih dan membiasakan menangkan momen-momen menarik; (3) Menambah faktor dramatis pada foto melalui fitur fotografi yang ada di HP sesuai kebutuhan dan keinginan sang pemotret (yang penting jangan malah norak dibanding foto aslinya yah). 

Itu saja dulu, semoga ada manfaatnya. 

Bogor, 18 April 2021

13:11 WIB


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!