CHAPTER 149: BENDERA SI SKUTIK LAWAS

Si Bendera waktu dipakai antar 60 dus nasi kotak dalam 4x trip perjalanan buat orang-orang yang membutuhkan di jalan, Jumat 23 April 2021



Narasi kelas secangkir kopi kali ini bukanlah hal yang penting, hanya kisah tentang skutik lawas yang kuberi nama si Bendera. 

Aslinya dia adalah Mio Soul kelahiran tahun 2010/2011, yang kami beli di tahun 2017 atau dua bulan setelah Vario-nya Bu Yon dimalingin di kawasan kantor bupati Bogor. 

Meski tua dan di banyak sisi tidak lagi original, namun lumayanlah sehat. Setidaknya bisa jalan, dan kinerja perangkat pengeremannya cukup diperhatikan.

Ya, meski di musim pandemi ini budget perawatan kendaraan sekelas motor terhitung lumayan ngepres, tapi gak bisa dijadikan alasan juga gak perhatikan kondisi kendaraan. Dan hal itu pula yang aku berusaha jaga sebisa mungkin ke Bendera. 

Meski radius pemakaiannya terhitung gak jauh-jauh dari rumah, namun jasa mobilitasnya krusial. Mulai dari antar jemput anak-anak sekolah, beli dua galon air mineral Biru, beli beras karungan puluhan kilogram (yah range 10 - 50 kg), sampai bagi-bagikan donasi nasi kotak sesuai amanat para pemesannya di Dapur Bu Yon.

Biasanya paling telat sebulan sekali oli mesinnya diganti, dan setelah dua kali periode penggantian oli mesin dibarengi dengan pergantian pelumas CVTnya. Biayanya sekitar Rp 40 ribu - Rp 45 ribu kalau oli mesin saja, kalau plus ganti oli CVT tambah Rp 15 ribu - Rp 20 ribu (tergantung masing-masing toko harganya).

Yah, sudah setengah tahun sih seingat daku belum servis karburator, tapi karena dana minim yah prioritas dulu sajalah yang penting skutik lawas ini bisa jalan mulus dulu. 

Nah, setelah sektor mesin dapat perhatian sesuai budget pandemi, kini giliran sistem pengeremannya. Sejatinya kampas rem belakang sudah masuk periode ganti, tapi karena belum masuk periode nyerah-nyerah amat alias rekomendasi bengkel masih bisalah dipakai bertahan, maka saya lebih prioritaskan rem depan mengingat buat daku rem belakang sifatnya lebih supporting balance alias penyeimbang. 

Setelah cek minyam rem, ternyata masalahnya di sil tuas rem depan yang sudah saatnya ganti. Itu pun bukan lagi aslinya sebenarnya, tapi copotan bebek Honda Supra. Tapi apapun itu, mesin dan rem adalah yang paling krusial sementara ini di budget pandemi. Biayanya plus pemasangan Rp 45 ribu. 

Selanjutnya berburu spion kiri yang pecah beberapa hari sebelumnya. Kebetulan di bengkel kampung arah Nangerang - Susukan tempat ganti sil tuas rem depan motor ada spion copotan bekas, nebusnya cuma Rp 10 ribu. 

Jadilah total habis Rp 120 ribu untuk oli mesin, oli CVT, sil tuas rem depan, dan spion copotan. PR sih masih ada teteup, misal tuas sein yang patah dan mesti ganti sebonggol, serta rumah reflektor lampu yang mesti diganti juga. Cuma yang itu lumayan harganya dan masih bisa dihemat-hemat dulu buat keperluan yang lebih penting. 

Terakhir, karena si Bendera lumayan sehatan, sejak Senin 26 April dan Selasa 27 April 2021 dipakai belajar sama kakak Oka yang mau 13 tahun di Juni nanti. Mestinya sih saya belum boleh kasih, cuma kasihan juga sih si anak sulung ini, kalau disuruh-suruh sama Bundanya terpaksa jalan kaki. Maka kuajarlah dia naik motor di lapangan Bulak Jagal dengan sekian wejangan-wejangan yang aku bisa. 

Terpenting jangan ugal-ugalan kalau naik motor, bawa seperlunya saja yang penting gak jalan kaki. Lumayan gak pake lama, kakak Oka sudah mulai bisa penguasaan kendaraan sendiri di kawasan tanah merah Bulak Jagal yang memang sepi. 

Setidaknya setelah periode pengenalan kendaraan daku nilai cukup, saatnya pelajaran membaca dan merespon situasi lalu lintas di jalan, sambil tetap aku selalu ingetin, "Jangan ngebut-ngebut, bawa fokus saja pelan-pelan dan hati-hati. Perhatikan sekeliling kalau mau belok. Kalau muter gak dapat maju, bawa motor mundur dulu biar dapat radius putarnya. Posisi kedua kaki kalau mau jalan harus kokoh ke jalan, demikian juga kalau mau muter dan berhenti. Pokoknya hati-hati."

Ya, itulah banyak jasa si Bendera, termasuk kemarin mengantar pesanan Dapur Bu Yon pada hari Minggu 25 April 2021 ke dua tempat di kawasan Susukan, sebelum libur dulu karena yang punya usaha lagi nunggu momen waktu lahiran anak kelimanya. 

Itu saja dulu, cerita kali ini. Semoga ada manfaatnya...

Bogor Coret, 27 April 2021
11:18 WIB 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!