CHAPTER 147: BELAJAR DARI KELUARGA MANUSIA GEROBAK DI MALAM SELEPAS HUJAN

Paket Nasi Kotak kreasi Dapur Bu Yon yang didonasikan Jumat 23 April 2021 (find us Dapur Bu Yon @ Google My Business & Instagram)


Jumat 23 April 2021, daku menerima tantangan yang sama untuk kedua kalinya, dari seorang senior preferensiku di masa lalu dan telah menjadi malaikat penyelamat keuangan keluarga kami selama setahun terakhir.  

Tugasnya meski sama namun kali ini jumlahnya jauh lebih banyak, jika sebelumnya jumlahnya 19 nasi kotak, tantangan kali ini naik jadi 60 dus nasi kotak kreasi Dapur Bu Yon serta dilakukan di bulan Ramadhan. 

Simak juga tantangan pertama di sini: CHAPTER 117: MISSION ACCOMPLISHED (PERTAMA KALI DALAM HIDUP)

Perjalanan pun dimulai selepas Ashar, dengan cara yang sama seperti sebelumnya yaitu membagikan nasi kotak tersebut kepada orang-orang yang nampak membutuhkan di jalanan. 

Per sekali jalan naik si Bendera (nama Mio tuaku), maksimal cuma bisa bawa 16 nasi kotak. Dua trip awal mulus dibagi ke boneka mampang, penjaga pintu kereta Nambo, bapak-bapak ojol yang ngetem dekat danau Perdep, pengamen, pemulung, satpam, beberapa pak ogah di ujung-ujung mulut jalan, dan manusia gerobak.

Keluarga pengamen jalanan yang daku temui di waktu sore selepas jembatan dan kantor Desa Rawapanjang - Bogor arah Citayam. 


Namun di trip ketiga baru donasikan tiga, perjalanan harus usai karena hujan kecil mulai turun dan waktu berbuka puasa tinggal beberapa menit ke depan. Masih ada 13 dus lagi yang nangkring di Bendera dan rencana selepas Magrib dan Shalat baru rencana lanjut lagi. Sementara di rumah masih ada 11 nasi kotak lagi, tadi satu sudah dikasih sekuriti perumahan daku yang kebetulan melintas.

Sayangnya gak lama setelah buka puasa, hujan deras turun disertai petir menggelegar di angkasa. Hmm, kayaknya agak susah lanjut misi, dan izin ke beliau, apakah bisa sisanya didonasikan ke Masjid kampung belakang perumahan, dan alhamdulillah di-oke-kan.

Namun niatan donasi ke Masjid perkampungan dibatalkan, selepas waktu Shalat Isya hujan sudah berhenti.

Dua ibu pengamen gerobakan membawa dua anak kecil di kawasan perumahan Gaperi 2 Bojong Gede.


Sisa 24 kotak itu dibagikan ke 11 abang ojek di pangkalan jalan Langgar, satu buat pak ogah di Noble, tiga buat ojek pangkalan di Noble, empat dus buat pasutri manusia gerobak dengan dua anak kecil di trotoar dekat PDAM Cibinong, satu dus buat manusia gerobak di Tegar Beriman selepas kawasan kantor Bupati, dan empat dus terakhir dibagikan di pangkalan ojek Ken Arok Citayam.

Misi pun selesai, eh, belum, karena Keanu kemudian minta ditemenin beli kembang api yang melesat ke atas 40 kali tembakan ke udara.

Ya, alhamdulillah, masih tetap bergerak berusaha dan bergunalah.

-

Entah kenapa menjalankan misi seperti ini, hatiku terasa senang, melihat air muka para penerima donasi nasi kotak itu pada semringah, sebagian malah mendoakan, tapi saya pikir doa-doa baik itu lebih tepat ditujukan kepada sang senior panutan yang telah berbaik hati pada kami, saya sendiri cuma menjalankan amanat.

Alhamdulillah, semoga menjadi berkah baik dan maksimal buat sang pemesan dan penerima donasi, Amiiin.

-

Malam Selepas Hujan



Foto ini diambil pukul 19:48 WIB, Jumat 23 April 2021 selepas hujan keras yang mengguyur dari langit dan kondisi jalanan yang masih banyak genangan air di sana-sini. 

Pasutri manusia gerobakitu , dengan dua anak kecil tengah duduk di trotoar di kawasan PDAM Cibinong beralaskan terpal bekas spanduk berbahan vinyl. Posting foto ini tanpa efek filter, supaya kesan alaminya lebih terasa.

Sejak sore, saya sebenarnya sudah ketemu beberapa manusia gerobak dan juga berkesempatan membagikan makanan nasi kotak kepada mereka, namun di foto ini mataku tertegun. Malam itu tentu bukan malam yang ramah buat logika manusia umumnya, tapi mereka berempat nampak sudah terbiasa dengan suasana seperti itu.

Mereka juga nampak tidak kedinginan, meski hujan keras baru saja selesai. Dari mereka, daku kembali belajar sekali lagi tentang hidup yang harus tetap dijalani, mungkin tidak perlu tawa sementara waktu, tapi yang pasti sedih dan keluh kesah bukanlah hal perlu dicuatkan.

-

Disunting 24 April 2021

09:19 WIB

Di suatu tempat di Bogor Coret. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!