CHAPTER 259: BERWISATA MURAH KE AIR TERJUN CURUG LEUWI ASIH BOGOR

-

 

jbkderry.com - Mengisi liburan akhir tahun dengan budget yang ramah pada isi dompet bisa ke tempat satu ini, Curug Leuwi Asih - Bogor.

Untuk bisa ke tempat ini, ada baiknya bersepeda dengan rekan-rekan sehobi, atau jika bersama keluarga lebih baik menggunakan motor ketimbang mobil, karena akses jalannya agak sempit. Apalagi jika pergi di hari libur nasional, hmm, umumnya banyak waktu perjalanan yang terbuang.

Lokasinya ada di belakang kawasan wisata JungleLand, dan menyusuri jalan khas pegunungan yang identik dengan tikungan dan tanjakan. Rutenya bisa lewat Sentul City atau jalan Gunung Pancar.

Dari kawasan JungleLand jika mengacu data di Google Maps, jaraknya sekitar 6 km. Meski akses jalannya terhitung sempit untuk lalu lalang mobil, namun yang menyejukkan hati adalah pemandangan alamnya dan udaranya yang masih segar.

Beberapa waktu lalu ketika masih suka gowes dengan komunitas Kopi Ireng (yang mulai kendur sejak momen Liburan kemarin), biaya tiketnya per orang dikenai Rp 10 ribu, tapi pas jalan di Rabu 18 Agustus 2019 lalu, tiketnya naik menjadi Rp 15 ribu per orang.

Saat tiba di sana sekitar pukul setengah 10 pagi, hanya ada kami sekeluarga berlima, dan saat pulang pun jam 11 belum hadir pengunjung lain. "Kemarin sih pas Selasa ada rombongan ibu-ibu pengajian sekitar 150 orang ke mari, jadi ramai. Dan seperti biasa ramai umumnya di Sabtu Minggu baik pengunjung naik motor ataupun yang bersepeda," kata seorang ibu pemilik warung yang ada pas di sudut kanan begitu turun ke kawasan sungai.

Menarik berwisata di Curug Leuwi Asih, karena selain biaya tiketnya terjangkau, para pengelola dan penjaja warungnya ramah-ramah, dan yang harus mendapat apresiasi lebih adalah upaya swadaya masyarakat sekitarnya dalam membangun kawasan wisata ini.

"Sekarang-sekarang sih alhamdulillah sudah mulai ada bantuan pihak luar, dulu mah harus usaha sendiri," imbuh ibu pemilik warung itu lagi.

Harga jajajan di beberapa warung, termasuk di tempat ibu itu juga terhitung sama saja dengan harga jajanan di luaran, jadi gak perlu khawatir harga "tembak". Hitung-hitung juga membantu perkembangan ekonomi dan ikhtiar para pengelola serta penjual jajajan di situ.

Liburan bawa anak juga masih enak akses. Main ke sungai tinggal turun, pun demikian kalau mau ke kawasan air terjun Leuwi Asih ada akses jalan khusus di bagian atas. Hanya saja jika membawa anak tetap harus hati-hati pas jalan ke akses air terjunnya, karena ada bebatuan besar yang perlu panduan dan tuntunan para orang tua. Selebihnya mestinya aman, sepanjang tetap dalam pengawasan.

Jadi buat yang ingin berlibur dengan keluarga atau rekan-rekan, dengan budget ramah kantong di wilayah Bogor, kenapa gak coba ke Curug Leuwi Asih...

https://www.youtube.com/watch?v=-u2NbhLmpMM

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

-
Gambar
Seingatku, aku belum pernah melewati fase kehidupan setraumatis di bulan Maret dan April 2024. Saking, traumanya, aku sangat ingin segera pergi secepatnya dan berharap bergegas mengenang momen ini sebagai penggalan hidup di masa lalu.  Sepekan terakhir di akhir April hingga awal Mei 2024, beberapa kali aku menangis tersedu-sedu seorang diri, sembari berbicara pada Tuhan, "Mohon, Tuhanku, keluarkan aku segera dari sini. Aku ingin nanti ketika melintasi jalur KRL antara stasiun Pasar Minggu Baru dan Pasar Minggu itu, aku akan berujar, aku pernah selalu memulai perjalanan kesia-siaan itu dari situ. Sebuah kerja keras dan waktu yang terbuang untuk hal yang hampa, nyaris tidak ada yang bisa dibawa pulang dalam tiga pekan terakhir berada di sana." Diiyakan oleh biniku, bahkan ketika dia hampir meninggal waktu melahirkan Wyatt, atau ketika aku tidak memiliki kerjaan di momen pandemi corona, aku tidak menangis dan tetap tegar menjalani hidup.  Tapi, tidak demikian dengan badai dahsya
Baca selengkapnya

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

-
Gambar
Menjalani keputusan menjadi driver BlueBird di awal Maret hingga pekan pertama Mei 2024, adalah keputusan pekerjaan yang tersulit bagi saya di sepanjang hidup, sejauh ini.  Ya, hanya ada beberapa fakta yang melandasinya, dan meski hanya beberapa fakta, namun itu sangat berat dihadapi.  Pertama, pertama kali dalam hidup kena penyakit ambeien stadium 4. Saya sempat berpikir ini tidak akan pernah bisa sembuh, dan akan menetap seumur hidup kecuali dioperasi pengangkatan. Penyebabnya, mungkin karena banyak faktor. Di antaranya tetap menjalankan intermittent fasting di bulan Ramadhan ini, kurang istirahat, kurang minum air putih, kurang makan makanan berserat. Kurang duit, itu juga hehehe... Kedua, aku kehilangan anak di kandungan biniku. Yang ini aku putuskan dengan sadar. Keadaan ekonomi yang tengah sangat terpuruk, ditambah usiaku yang semakin menua, sudah cukup menjadi landasan keputusan untuk tidak menghadirkan anakda di bumi ini. Kasihan dia, kasihan kami juga sebagai orang tua, kasiha
Baca selengkapnya

CHAPTER 48: BANGSAT!

-
Gambar
"Woi, bangun, bangun, bangsat!" tiba-tiba suara menggelegar itu tergiang keras di telinga sampai ke pusat otak.  "Kamu siapa?" tanyaku.  "Gw ruh di dalam diri elu, bangsat! Ngapain elu terpuruk di sini, pake acara lemes pula?!" katanya lagi.  "Gw capek, boss, lelah dan kehilangan arah," timpalku.  "Eh, bangsat, elu gak dihadirkan di sini bukan dengan takdir seperti itu, bangsat. Berhenti merasa terpuruk, apalagi pakai acara lemes dan menangis. Najis tauk! Bahkan emak elu sendiri gak sudi menyeka air matamu. Berhentilah bersedih dan kehilangan arah, bangkitlah kembali sesuai takdir dirimu ada di sini," kata suara yang mengaku ruh itu lagi.  "Lalu mesti ngapain gw, bos?" tanyaku lagi.  "Pokoknya elu harus bergerak, bangsat. Elu punya bini dan anak-anak yang jadi tanggung jawab elu, siapa suruh elu terlalu rajin berbuat dan membuahi istri elu!" "Bergerak ngapain dan ke mana, bos?" tanyaku lagi.  "Tidak ja
Baca selengkapnya