CHAPTER 257: BERWISATA KETEMU ROMBONGAN MONYET LIAR DI CURUG NANGKA BOGOR

 

jbkderry.com - Ini adalah artikel tutup tahun 2019 di media kelas secangkir kopi, jbkderry.com. Sebuah cerita sederhana tentang perjalanan Senin pagi 30 Desember 2019 ke Curug Nangka di lereng Gunung Salak, Bogor.

Setelah Minggu-nya sepedaan bareng komunitas gowes santuy Kopi Ireng, keesokannya naik Bumblebee 155 VVA bareng dua jagoan kecil abang Rasy dan Keanu.

Buat yang mau ke sini bawa mobil berdesain city car atau low MPV pun masih oke, cuma kalau dimensinya sudah di atas itu menurut media kelas secangkir kopi ini sudah kurang asyik. Pasalnya kalau lagi musim liburan atau akhir pekan, agak susah akses keluar masuk di areal parkirannya yang terhitung pas-pasan.

Tidak ada areal parkir khusus mobil soalnya, jadi model parkirannya pararel di bahu jalan. Itu pun tidak sepenuhnya masih ada bagian kendaraan yang akan keluar mengambil porsi sebuah lajur jalan. Jadi mudah-mudahan kebayang cukup repotnya pada saat mau parkir atau keluar, seperti pada sebuah Toyota Kijang Innova generasi kelima yang mau keluar di hari Minggu 29 Desember 2019.

Hal yang menarik di kawasan wisata Curug Nangka ini adalah tentu suasana alamnya. Namanya juga terletak di kawasan lereng Gunung Salak, jadi udaranya masih segar alami. Bahkan pada saat hari Minggu 29 Desember 2019 ke sini di tengah cuaca mendung, suasana kabut terlihat mudah di pandangan mata.

Sebuah pemandangan yang menyegarkan mata, sekaligus mengundang rasa bersyukur kalau negeri ini memang dikaruniai pesona alam yang sangat indah oleh Sang Maha Pencipta.

Sayangnya, masih ada pengunjung yang masih kurang baik kesadarannya, karena masih ada yang suka buang sampah sembarangan. Padahal sudah ada himbauan berupa plang-plang peringatan untuk tidak buang sampah sembarangan.

Saat datang kedua kalinya di hari Senin pagi 30 Desember 2019, ternyata dua jagoan kecil tidak dikenai tiket masuk, cukup orang dewasa dan kendaraan yang di-charge.

Masuk ke dalam, ada tiga curug atau air terjun yang bisa diakses dalam satu kawasan. Terdekat adalah Curug Nangka, namun hanya jalan menyusuri sungai kecil setinggi mata kaki orang dewasa sekitar 50 meter.

Lalu di atasnya kalau berjalan menyusuri anak tangga sekitar 200an meter, ketemu Curug Daun. Di hari itu, Derry Journey bersama dua jagoan kecilnya hanya sampai di situ.

"Jalan sekitar 300 meter ke atas lagi akan ketemu Curug yang paling oke di sini, Curug Kawung," kata seorang ibu penjual makanan di satu titik di sekitar Curug Daun.

Sayang rombongan monyet-monyet liar penunggu kawasan Taman Nasional Hutan Lindung Gunung Halimun Salak, sekitar tujuh ekor, di jalan akses menyurutkan nyali abang Rasy dan Keanu untuk naik lebih tinggi. Alhasil perjalanan kali ini terhenti di Curug Daun, dan mandi-mandi di situ.

Airnya segar dan jernih, senang rasanya bisa berada di alam nan indah seperti ini dengan biaya akses terhitung murah untuk masyarakat kebanyakan seperti kami. Ditambah udara yang segar, dan pemandangan pepohonan Pinus membuat siapapun di situ akan bisa mudah merasa takzim.

Kesenangan yang berjalan tanpa terasa, sudah sekitar dua jam kami bermain air, sebentar lagi waktu Dzuhur tiba dan itu berarti saatnya menyudahi perjalanan liburan menyenangkan murah meriah kali ini.

Buat yang ingin balik ke arah kota Bogor, sebaiknya hindari arah ke jalan Ciapus - Ciomas. Sebaiknya masuk ke jalan akses arah The Jungle, ketika tiba di perempatan Ciapus (kiri ke Bogor, kanan ke Sukamantri, ini ambil lajur terus). Akses jalannnya memang lebih sempit, tapi setidaknya menghindari beberapa titik langganan macet.

Itu saja dulu, artikel tutup tahun 2019 ini. Terima kasih telah setia berkunjung ke media kelas secangkir kopi ini. Semoga di tahun 2020, segala sesuatunya akan berjalan lebih baik bagi kita semua. Sampai ketemu tahun depan 2020; sukses, sehat, dan bahagia semuanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!