CHAPTER 211: NGOBROLIN MOMEN PERTAMA KALI MAIN KE JUNGLELAND BOGOR

 

jbkderry.com - Selasa malam 10 Desember 2019, mohon maaf tidak ada konten otomotif dulu. Sempat ngulak-ngulik isi jagat maya gak ketemu bahan artikel yang dirasa menarik, jadilah artikel kali ini soal liburan deket rumah di kawasan JungleLand, Bogor.

Jadi ceritanya di pekan lalu, sempat lihat ada promo di Traveloka, kalau tiket JungleLand jadi "cuma" Rp 120 ribu. Sebuah tawaran yang menarik, ketimbang rencana awal ke Dufan yang dikenai biaya Rp 200 ribu per orang, belum termasuk biaya masuk pintu gerbang Ancol, dan biaya transportasi, serta waktu perjalanan ke sana.

Tiket ke JungleLand pun ditebus untuk hari Senin 9 Desember 2019. Berhubung sementara ini lagi gak punya mobil, maka perjalanan ditempuh menggunakan dua motor dan cuma makan waktu sekitar sejam perjalanan.

Tiba di lokasi kurang dari jam 10 pagi, masih sekitar 15 menit lagi. Setelah parkir motor, kami pun bergegas masuk menuju gerbang masuk. Rupanya sudah ada beberapa rombongan sekolah yang ada, seperti ingin merayakan momen pasca ujian semester ganjil.

Di loket dekat gerbang masuk, kami melihat di hari biasa seperti kedatangan kali ini tiketnya Rp 180 ribu per orang, itu berarti kami telah hemat Rp 300 ribu untuk lima tiket. Istimewanya lagi antrian untuk penukaran tiket Traveloka lebih kosong ketimbang loket untuk pembeli tiket reguler.

Oh iya, berdasarkan pengalaman kami, ada baiknya jika bawa anak sebaiknya minimal di rentang usia SD dengan tinggi minimal 110 cm. Itupun belum semua wahana permainan boleh dimainkan, karena untuk bisa bermain di areal permainan tertentu dibutuhkan tinggi minimal 130 cm dan bahkan 135 cm.

Seorang pasutri dengan putra semata wayang berusia balita terlihat beberapa kali kecewa, karena anaknya ditolak bermain di banyak wahana permainan. Jadi ini hal pertama dan penting buat diingat oleh calon pengunjung JungleLand yang ingin membawa anak-anaknya bermain di sini.

Sebaiknya juga datang di hari kerja, menghindari akhir pekan atau momen libur umum, karena potensi antrian ke setiap wahana bisa dihindari. Bahkan di beberapa wahana, anak-anak bisa langsung main tanpa harus ngantri.

Dibanding Dufan, JungleLand mungkin kalah prestise, tapi hal yang pasti disini udaranya jauh lebih segar dan nuansa keindahan alamnya yang masih alami lebih dapat. Coba deh pas naik kincir angin - Ferris Wheel dan Mega Drop, pasti berkesempatan ngeliat indahnya kawasan alam perbukitan di kawasan Sentul City, asal jangan tutup mata.

Saat kami datang, ada juga wahana permainan yang tengah ditutup dan dalam upaya perbaikan, tapi cukup puaslah. Kakak Oka, anak sulung kami, masih selalu jadi yang pemberani sejak kecil. Nyaris semua wahana ekstrim di JungleLand, dia coba seperti Mega Drop, Snake Coaster, Hydrolift, Wave Swinger, Harvest Time, hingga Air Race.

https://www.youtube.com/watch?v=YXD3jZzMMVM

Wahana permainan yang terakhir disebut membuat Derry Journey menyerah. Gokil, ini wahana permainan paling ekstrim yang pernah dicoba seumur hidup, dimana tubuh dibolak-balik 360 derajat dengan kecepatan yang cukup cepat naik turun, hingga sempat berulang kali muncul pertanyaan di benak, "Ini kapan selesainya yah?"

Sempat kakak Oka ingin mencoba Discovery dan Disc O, tapi ayahnya sudah menyerah. Bundanya lebih dulu malah menyerah pas di Hydrolift. Sekitar pukul setengah tiga pun kami meninggalkan lokasi, padahal masih ada kesempatan bermain hingga tutup jam lima sore.

Tapi sudahlah, kali lain kalau ada waktu dan rezeki lagi kami balik, khususnya di saat abang Rasy dan Keanu sudah di atas 135 cm tingginya. Kenapa? Terutama karena bundanya mereka sudah gak punya nyali lagi datang ke sini, jadi kalau tinggi mereka sudah di atas 135 cm gak perlu lagi ada yang nunggu di luar saat yang lain lagi main di wahana tertentu.

Demikian dulu, artikel kali ini. Semoga ada manfaatnya. Terima kasih telah berkunjung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!