CHAPTER 342: LEMAS

21 Februari 2024

Rabu pagi, masih baru saja lepas pukul tujuh, satu-satunya harapan pun luput. Pitching pengelolaan sosmed Suzuki kalah. 

Mau nangis, tapi stok air mata rasanya sudah tidak ada lagi. Dua peluang sebelumnya juga lepas di Januari lalu, untuk pengelolaan sosial media di salah satu kementerian dan juga tes kedua di sebuah perusahaan penjual perhiasan di kawasan Cengkareng. 

Entah apa yang Tuhan mau melalui ujian ini. Semalam, pertama kalinya saat hendak tidur, aku hanya menyampaikan pada Tuhan jika aku rasanya menyerah. Gak kuat aku dengan cobaan ini, sedih rasanya melihat diri sendiri terlihat nampak lemah seperti tidak ada harapan. 

Padahal, aku punya amanat 4 orang anak dariMu, Tuhanku. 

Bagaimana aku bisa melanjutkan sisa hidup ini, tanpa harus menjadi orang yang lemah seperti ini. 

Kalau dibilang berkeinginan keras, kutahu aku cucup gigih. Gak bodoh-bodoh amat, yah sedanglah sadar diri juga. 

Namun, jalan terjal seperti ini berulang kali kuhadapi. 

Tidak luruh juga aku untuk tetap mendekatkan diriku padaMu, melalui Shalatku di awal waktu, Tahajjud, mengaji selepasnya, selepas Subuh juga kupanjatkan surah Al-Waqiah, lanjut ayah seribu dinar, sebuah doa lainnya, dan juga Dhuha selepas jam tujuh. 

Tapi cobaan seperti ini kembali terjadi, berulang seperti roda berputar. 

Aku lemas, pengen nangis tapi tidak bisa. Seperti kubilang, stok air mata seperti sudah habis. 

Ya, Allah ya Tuhanku, semoga Engkau berkenan membukakan lagi pintu rezekiku. Kumohon, Tuhanku.