CHAPTER 341: SANG PENJAJA INTELEKTUAL
Apakah intelektualitas dan media tidak bisa tergadai, lebih jauh dijajakan?
Menurutku, bisa banget.
Mungkin sifatnya baru sebatas dugaan, tapi bisa banget dirasakan.
Kenapa? Bisa karena beberapa faktor; disrupsi, keterpaksaan, keterdesakan hidup, kebutuhan, keinginan impulsif, memanfaatkan peluang di depan mata...
Namun, ada satu suluh di dalam diri yang bisa mendeteksi dan memperkuat asumsi itu. Namanya, nurani!
Aku sendiri masih terus menjaga suluh dalam diriku.
Ada rasa bersalah dan gagal yang menguat, sebagai suami dan juga sebagai ayah.
Namun, berada di titik nadir sudah acap kali aku jalani, hadapi, dan rasakan sejak lama. Sejak masa kanak-kanak malah.
Yang bisa aku lakukan selalu di titik ini adalah bertahan, menjaga nurani, dan suluh dalam diri untuk tidak padam.
Apapun itu, aku masih selalu mengasosiasikan diriku sebagai petarung.
Hanya itu rasanya filosofi yang aku pahami dan jaga sejak dulu.
Bogor, 16 Februari 2024
Komentar
Posting Komentar