CHAPTER 118: SALAH SATU HAL PALING KUBENCI DALAM HIDUP



Salah satu hal yang paling kubenci dalam hidup sampai sekarang adalah kehilangan semua koleksi komikku yang lengkap; kungfu boy, tapak sakti, tiger wong, lupus, lima sekawan, panjiwungu.

Setelah orang tua cerai, rumah nenek dijual, saya menatap koleksi komik2ku itu di sebuah rumah panggung di Sengkang. Aku tahu waktu itu tidak mungkin membawa mereka, karena tidak punya rumah lagi. 

Jangan rumah, orang tua dan panutan pun sudah hilang. Saat melambaikan perpisahan dengan "mereka" itu, saya tahu satu hal hidup akan lebih sulit ke depannya, tidak ada lagi panutan dalam wujud manusia. 

Cuma ada Tuhan dan jalanan, sampai ketemu Yonna dan anak2 sekarang, ruaaaar biasa, Tuhan. Terima kasih sangat. 

Mengenang masa itu, aku tidak akan pernah lupa dengan Bentakan Halilintar Budha dari Sembilan Benua, Sengatan Listrik Purba dari Barbarian, Tendangan Sembilan Matahari dari Tiger Wong, Kungfu Peremuk Tulang dari Chinmi.

Aku ingat Julian, Anne, George, Dick, Timmy. Aku ingat Tragedi Sinameta, aku ingat Cinta Olimpiade yang tidak kunjung padam. 

Kini, aku bisa jauh lebih bersyukur, sudah 14 tahun sama yonna, jauh melebihi kemampuan kedua orang tuaku, bisa punya rumah (meski kecil) tapi hasil kerja keras sendiri (bareng bini), pernah punya mobil keren (kalau ada duit lagi ke depan sih beli yang biasa2 saja, mungkin cukup Evalia seken sajalah).

Tapi satu hal yang pasti Chi hebat dari para pendekar2 hebat itu masih selalu tergiang di kepalaku di benakku, setiap aku jatuh aku ingat Sembilan Benua pun pernah luruh, Tiger Wong pun tidak bisa menaklukkan Chan Ou Wan, apalagi aku, yang pasti hidup harus berjalan... 

PS: Unik liat beberapa hari liat informasi anak yang bersiteru soal harta dengan orang tuanya, menurutku mainnya kurang jauh ujiannya kurang hebat, setidaknya dibandingkan aku...

Jangankan warisan harta, warisan perilaku positif pun dengan berat hati tidak aku adopsi dari kedua orang tuaku. Semakin ke sini juga menurutku tidak berarti juga tidak mewarisi apapun dari mereka, tapi yang pasti ujian-ujian itu yang membuatku kuat dan lebih ikhlas serta bersyukur.

Gas lagi gak neeh? Siap, Bentakan Halilintar Budha, Sengatan Listrik Purba, Chi Sembilan Matahari, Baju Besi Emas, Tendangan Peremuk Karang, Chiaaaaaatttttttttt...😁😅☕

Eh, iya sekarang dua anak laki2ku sejak pandemi juga suka banget main imajinatif kesaktian2 seperti itu...hahahaha, setidaknya legacy kegilaan berlanjut ke mereka... Chiaaaaattttttt...

Bogor, 20 Januari 2021

17:45 WIB 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!