CHAPTER 80: TERIMA KASIH, BINIKU!



Kalau ngomongin individu yang satu ini, rasanya sudah tidak banyak lagi hal yang bisa diekspresikan, selain bersyukur dan PAS. 

Memasuki tahun ke-14 perjalanan bersamanya, tentu senang dan bahagia. Tidak ingin menyikapinya secara berlebihan juga, tapi bisa aku bilang hidup bersamanya itu terasa steady. Ya, ada pasang surut, bergejolak, khususnya dalam masalah ekonomi seperti di tengah pandemi berkepanjangan saat ini. 

Tapi bukankah setiap hidup itu sendiri sudah seperti menunggu giliran dari Sang Pemiliknya di atas sana?! 

Kita manusia tidak pernah tahu seperti apa ujung dari setiap perjalanan. Dalam sejarah perjalanan manusia, sudah banyak manusia yang merasa angkuh dan kemudian terjatuh karena beranggapan bisa meramal dan merencanakan masa depan. 

Berjalan bersama bini, dalam waktu belasan tahun ini yang pasti telah menghilangkan rasa galau yang berlebihan dan banyak seperti saat masih sendiri. Tentu, masih ada rasa kekhawatiran soal ketersediaan ekonomi dan bagaimana biaya membesarkan anak-anak kelak di tengah ancaman disrupsi, pagebluk, resesi, dan industri rekayasa kepalsuan informasi digital yang makin menjadi-jadi. 

Meski setelah menghela napas, rasa lega ada lagi, bukankah rezeki sudah ada yang atur. Kita hanya harus tetap berupaya berjalan dan berdoa, dan hal itu rasanya sudah aku lakukan, dia lakukan juga, anak-anak lakukan juga, walaupun harus diakui standar dan tidak luar biasa. Normal-normal saja memang kualitas ikhtiar dan doanya. 

Aku cuma bisa berharap, kekhawatiran-kekhawatiran di atas bisa kami lalui bersama-sama dengan baik, hingga selesai sudah durasi menetap di bumi manusia ini, dan berharap juga bisa mengantarkan kami bisa sama-sama lagi di kehidupan berikutnya. 

Setiap menjelang tidur, aku biasanya tidak pernah mengucapkan doa, terima kasih Tuhan atas karuniaMu pada kami, semoga kami tetap menjadi insan-insan yang tetap dicintai dan senantiasa masih mendapat berkah dariMu, Aamiiin. 

Terima kasih juga telah mengirimkan bini dalam kehidupanku, terima kasih juga buat biniku. Terima kasih telah hadir dan dihadirkan dalam kehidupanku. Semoga kita abadi selamanya, di sini dan juga di sana, Aamiiin. 

Bogor, 1 November 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!