CHAPTER 72: DIALOG TENTANG AYAH BOKEK DENGAN KEANU



Dalam benak anak2ku, aku ini sekarang adalah ayah yang bokek. Sampai beberapa hari lalu Keanu bilang, "Ayah kayaknya bokek sebelum covid, buktinya mobil ayah jual sebelum covid."

Aku agak tersentak, tapi tidak terkejut kalau Keanu yang bilang, dia memang cenderung kritis dan nyablak. 

"Iya, nak. Makanya kamu jangan nakal kayak ayah, jadi kamu bisa persiapkan masa depanmu jadi jauh lebih baik. Tapi bukan berarti juga ayah sekarang menyerah, karena kamu perlu tahu setiap manusia itu memiliki dua unsur, yaitu kehendak bebas dan kuasa Tuhan," kataku. 

Aku jelaskan lebih lanjut ke Keanu, jika kehendak bebas itu adalah setiap manusia bisa menentukan arah tujuan yang dia mau, tapi soal hasil atau ganjaran itu otoritas atau kuasa Tuhan. "Saat ini, ayah bisa bilang jika dulu ayah terlalu nakal, jadi ketika jatuh seperti sekarang beberapa kali rasanya wajar, karena ayah memang tidak persiapkan diri dengan baik."

"Kenapa ayah nakal dulu?" tanya Keanu lagi. 

"Mungkin juga karena keadaan, mungkin juga karena papa dan mama ayah dulu pisah waktu ayah masih kecil, jadi kasih sayang mereka terpecah, karena harus menyesuaikan diri lagi dengan pasangan baru mereka masing-masing. Kalau ayah sama bunda kan masih sama-sama, jadi rasanya sayangnya mestinya lebih baik ke kalian, termasuk ke kamu, Keanu."

Perbincangan dengan Keanu itu aku bawa ke kamar dan obrolin dengan bini semalam, lalu aku ceritakan jika rasa putus asa dan kekecewaan akut itu tidak hanya menjangkiti orang-orang yang lagi bokek. 

Kuceritakan pada bini, jika beberapa hari lalu, aku baca di linimasa seorang adik kelasku tentang mendiang Anthony Bourdain yang kisah hidupnya ada kemiripan dengan mendiang Bondan Winarno, tentu saja bukan soal urusan bunuh diri kemiripannya.

Adik kelasku juga itu menulis tentang mendiang Robin Williams yang juga membuat dunia tersentak dengan keputusannya untuk mengakhiri hidup. "Kita juga tentu tidak bisa melupakan mendiang Kurt Cobain, Dolores O'Riordan, dan Chester Bennington."

"Nama Dolores O'Riordan dan Chester Bennington dapat kusebut sebagai malaikat penyelamatku dari ketergantungan pada rokok, alkohol, dan drugs. Tragisnya, mereka gagal mendapatkan sosok malaikat penyelamat berwujud manusia sepertiku dulu," kataku sebelum kami menutup catatan di malam itu dengan tidur. 

Bogor, 14 Oktober 2020

11:50 WIB 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!