CHAPTER 67: PASSIONATE



Sebagai orang yang sadar diri melihat dirinya "aneh", saya jadi secara alami suka mencari literasi yang juga terkesan "aneh" dari dulu. 

Mungkin bukan untuk belajar mungkin, karena gw terlalu keras kepala untuk mendengar, tapi mungkin bisa jadi hanya menjadi semacam penegasan, jika hal aneh itu memang ada, dan berarti gw gak sendiri. 

Kemarin waktu nonton vlognya Onad yang interview Gofar Hilman, ada bagian yang menurut gw menarik, yaitu kata Gofar, "Gw gak percaya dengan apa yang namanya kerja berdasarkan passion. Yang gw percaya apapun yang gw kerjakan gw harus kasih passionate gw di situ.

Hmm, kira-kira artinya kita harus menyerahkan antusiasme kita pada hal yang kita hadapi dan jalani. 

Ya, seperti di Dapur Bu Yon, gw pun rasanya beradaptasi cukup cepat sebagai asisten atau helper dari bini gw sendiri. 

Kadang gw mikir kenapa gw suka melakukan ini? Pertama, mungkin karena ini mimpi atau keinginan bini gw, dan sebagai orang yang banyak berjalan dengan antusiasme, gw coba share ke bini gw, tentang antusiasme. 

Kini, secara perlahan, gw bisa bilang antusiasme bini gw semakin naik, termasuk dalam hal manajemen waktu dan komitmen menyelesaikan tanggung jawab dari tiap pelanggan. 

Gak ada soal, pagi2 seperti pagi ini jam 5 gw sudah keluar rumah untuk beli selada air, daun pisang, kecap, tali rafia, jahe, dan lain-lain. 

Gw pun sudah makin terbiasa bakar nasi di pemanggang dalam jumlah puluhan, dan merasakan sendiri betapa panasnya bekerja di dekat api sambil berdiri pula. 

Gw bisa buat tusukan nasi bakar dalam jumlah ratusan. 

Gw bisa buat kemasan nasi kotak dan tutupnya, gw lipat dan susun sendiri, sambil pasang stiker.

Gw bisa cuci piring dan kawan-kawannya yang sangat banyak di dapur, gw cuci lap yang kotor. 

Gw harus bisa sebisa mungkin mendukung mimpi dan antusiasme bini gw. Perlahan, gw merasa dia bisa berjalan semakin mandiri dan kuat, ya, dia hidup nyaris 14 tahun dengan orang gila yang aneh. 

Pagi ini gw mulai belajar membuat nasi yang dimasukkan ke dalam tempat berbentuk bundar, ditekan, jadi pas dikasih masuk ke dalam kertas nasi akan bagus bentuknya kayanya yang ada di McD. 

Gw juga bisa melipat kertas nasi itu seperti ajaran bini, dan tidak butuh berapa lama bisa cukup rapi. 

Ya, Bu Yon sendiri sudah melakukan banyak hal dalam hal meracik bumbu panganan yang semoga saja asyik buat para pemesannya. 

Ya, saya dan bini mungkin juga gak sempat mikir lagi, tapi saya rasa ya, di Dapur Bu Yon ini ada passionate, dan semoga Semesta mendukungnya, Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!