CHAPTER 41: TAHUN KE-13



21 Juli 2007, hari ini 13 tahun yang lalu, sebuah pencarian panjangku akhirnya usai, tiba pada satu titik. Kutemukan belahan jiwaku.

Jangan tanya seberapa banyak lara dan peluh untuk tiba sampai ke sini, jangan! Terlalu panjang dan membosankan untuk diceritakan kembali.

Saat ini, saya cuma baru bisa bilang 13 tahun perjalanan, dan keinginan masih sangat panjang tidak terhingga untuk bisa selalu bersamamu. Bahkan selalu pula tercetus doa berkelanjutan untuk bisa terus memegang jemari tanganmu, dimanapun, kapanpun.

Kita tentu bukan lagi anak muda yang dimabuk cinta, tapi seperti yang kubilang acap kali, dirimu adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan untukku sejauh ini, dan bisa jadi sepanjang hidup di bumi manusia.

Bisa memilikimu, membuat hatiku selalu senang, seperti anak-anak yang mendapat mainan yang paling diinginkannya.

Ya, hmm, tidak selalu senang, deng. Kadang ada jugalah rasa kesal, mangkel, dan gondok juga. Bahkan rasanya pernah juga amarah meletup sampai ke titik puncak, tapi biasanya tidak lama. Hanya sejenak, sejenak sekali, karena aku selalu disadarkan, betapa berharganyanya dirimu untuk diriku...hehehe.

Rasanya kau pun tahu itu, makanya gak sesekali dirimu terasa agak ngelunjak, tapi saya sering kali rela juga hahaha. Kata anak-anak sekarang, saya mungkin masuk kategori "Bucin".

Julukan kategori bangke, tapi rasanya ada benarnya.

Misal kemarin, Senin 20 Juli 2020, dirimu pergi ngantar pesanan ke sodaramu sekitar jam 10 pagi dari rumah. Tapi seperti biasa akhir-akhir ini, agak jarang dirimu bawa HP pas keluar rumah, dengan alasan paket datanya enggak pernah diisi.

Sekitar jam 3 sore, dirimu belum pulang juga dan tidak ada kabar tentu, karena HPnya kan ketinggalan di rumah. Sekitar jam 4 sore, aku mulai semakin khawatir.

Kuhubungilah sepasang suami istri yang sangat utama mempertemukan kita 13 tahun silam. Ternyata benar, selepas dari rumah saudaramu, dirimu mampir ke sana ngobrol ngalur ngidul sama bininya.

Sekitar jam enam sore dirimu baru pulang, dan lantas tergesa-gesa masuk ke rumah, sambil mengucapkan salam sesuai budaya di religi kita. "Tolong motor dikunci dulu dong, aku belum Shalat Ashar soalnya," katamu beberapa saat kemudian.

Rasanya buatmu mungkin terasa tambah lelah dengan perubahan siklus di rumah saat ini, mungkin pula tidak terlalu penting mengabariku di rumah, padahal tentu aku sangat khawatir. Bini semata wayang soalnya, enggak ada lagi stok yang lain...hahaha.

Hmm, sudah 13 tahun saja yah, neng. Masih banyak cerita dan jalan yang harus dilalui. Tetaplah selalu ada di sini dirimu, bersamaku selalu yah. Kita lanjutkan petualangan naik roller coaster ini, mudah-mudahan sih selebihnya bisa kayak kayuh sampan di atas air danau yang tenang, atau naik delman keliling kota menikmati peradaban yang berpacu cepat, semakin cepat, sementara kita masih bisa menjalaninya dengan sederhana, tanpa pernah berusaha melepaskan khidmat dan makna.

Semoga Tuhan mengabulkannya, Aamiiin.

Aku cinta kau, Yonna Kusman.

#Maiona4ever

Komentar

  1. Selamat hari jadi pernikahan yang ke-13. Semoga tetap harmonis mengarungi samudra kehidupan bersama...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!