CHAPTER 34: OBROLAN MENDALAM BERSAMA SEORANG KAWAN LAMA

Bogor, 12 Juni 2020

Pukul 16:54 WIB




Semalam, Sabtu malam, saya ngobrol dengan seorang kawan lama hingga nyaris jam 11 malam.

Tapi sebelum masuk ke pembahasan ke situ, saya ingat momen Kamis pagi 9 Juli 2020, pas sepedaan ke Bukit Hambalang via Tagana.

Ya, guna mengusir suntuk yang mulai hadir di pelupuk mata dan ingin menari-nari di benak, saya tinggalkan rumah pukul 06:10 pagi.

Sepanjang jalan isi kepalaku berputar mencari-cari "insight" guna menyelesaikan persoalan dan tangangan hidup.

Ada empat nama di kepalaku saat itu, waktu selepas Pintu Gerbang Sirkuit Sentul.

"Hmm, nantilah di ketinggian alam yang indah jelang Desa Hambalang, gw kontak temen gw itu," kataku pada diri sendiri, sahabat sekaligus partner terbaik sepanjang hidup, sejauh ini. 

Lalu saat tiba di sana, sepeda kutaruh di pinggir jalan dan aku lalu duduk ngelosor sambil menikmati pemandangan alam dan mengirim pesan ke kawanku itu melalui aplikasi WA.

Singkat cerita, tadi malam sekitar pukul 8 untuk pertama kalinya gw coba buka aplikasi Zoom di Laptop dan mengundang kawan gw itu buat ngobrol, biasanya selama gw yang ini diundang, hahahaha...

Tapi bukan kah memang selalu ada yang pertama untuk semua hal yang pernah dilakukan...😅☕️

Semalam akhirnya kita ngobrol panjang, tentang visi jangka pendek, mimpi-mimpi besar, ngobrol masa lalu, ngobrol tentang tentang framing Gen-Y dan Gen-Z yang kami pahami, ngobrol tentang strategi2 kelas secangkir kopi.

Tidak terasa sudah nyaris jam 11 malam baru kelar, rasanya cukup puas, mudah-mudahan minggu yang datang ini, kami sudah bisa mulai "ngamen".

Meruntuhkan prestise ego yang mungkin pernah besar, serendah-rendah mungkin, tapi tolong digaris bawahi kata "prestise ego" yang akan diruntuhkan, tapi kalau soal prestise karya lain soal.

"Pokoknya gw jamin, dan elu pasti setuju, kita gak buruk2 amatlah secara kedalaman narasi dan kualitas konten, kita mungkin gak setinggi personel trio kwek-kwek, tapi kita tidak pula ada di level pos kota. Kita tetap punya warna dan kelas yang berbeda dan mestinya tidak memalukan, karena itu sebuah nilai kebanggaan pertahanan diri yang terus dipertahankan dan bahkan dikembangkan terus sampai kapan pun."

Bahkan kalau perlu kasih trial saja dulu di awal sebagai pertimbangan buat kerjasama. Mudah2an kawanku itu tetap semangat.


Seperti kata Deddy Corbuzier, "Im old, not weak."

😅☕️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!