CHAPTER 96: ALHAMDULILLAH!



Panggilan telepon dari langit:

"Der, ini rezekimu!" 🤲👍

Pesan menggembirakan masuk ke perangkat komunikasiku hari ini, dari seorang Senior yang saya kagumi kiprah dan karyanya dulu, serta membuatku lebih takzim setelah berkesempatan mendengarkan penuturannya tentang sebuah alur kehidupan di sebuah wilayah bagian timur negeri ini. 

Alhamdulillah, beasiswa untuk biaya SPP anak-anak bisa berlanjut selama satu semester di tahun ajaran ini. 

Pada seorang sahabat baik yang bersedia membaca alur ceritaku yang "gelap" di blogspot pun akhirnya mengakui, jika kalau diriku masih bisa ada sampai hari ini itu sudah anugerah banget. 

Ya, saya mestinya sudah mati berkali-kali di masa lalu, tapi hidup seperti tetap memintaku hidup. 

Mungkin saya salah mengidolakan, tapi slogan "As bad as I wanna be" a la sang messiah di masa mudaku Dennis Rodman seperti sebuah risalah yang justru menyelamatkanku hingga hari ini. 

Bahkan, kalau saja reinkarnasi itu ada, saya dengan senang hati menjadi diriku lagi, meski mungkin ada beberapa bagian yang ingin aku perbaiki jika hidup bisa diulang, tapi secara garis besar rasanya tidak. 

Being a bad boy for good, itu terlanjur jadi karpet merah yang kubentangkan untuk diriku sendiri. 

Setidaknya kini untuk biaya listrik, internet, dan sekolah anak-anak aman selama beberapa bulan ke depan. Bagaimana-bagaimana selanjutnya, saya tidak perlu membuktikan ke orang lain, cukup pada diri sendiri, kalaupun ombaknya tetap kencang seperti biasa bukanlah hal yang mengejutkan. 

Kubilang sama seorang sahabat dan bini sebuah cerita yang berulang kali di narasikan, "Dunia sudah membuatku berguru pada jalan sejak umur 10 tahun. Lantas apalagi yang mesti dikhawatirkan, cukup mengingat saja kerasnya ombak buat sampai ke sini saja sudah sangat cukup untuk bersyukur setiap saat."

Gw memang bukan pemenang yang ada di podium, gw cuma petarung di sisi kiri jalan yang tidak terlihat...

Untungnya semakin ke sini pun bini semakin yakin dan percaya, kalau hidupku itu memang sebatas deretan keajaiban (baik besar, sedang, ataupun kecil) yang acap kali berdatangan di saat-saat yang tidak terduga. 

Jalani saja, lanjut dan biar waktu yang membuka tabir apa berikutnya yang menunggu di depan...

Bogor, 9 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!