CHAPTER 100: DISRUPSI DAN AYAM CIPO



21 Desember 2020

Sebenarnya ini karena Bu Yon dapat orderan pesanan nasi bakar selama tiga hari berturut, sehingga dia punya kelebihan dana buat jajan. 

Jangan dipikir berlebih juga, karena ada beberapa hal mendasar yang justru belum dibayarkan.

Maka berangkatlah kami; aku, Keanu, dan Bu Yon, ke kota Bogor selepas jam makan siang dan tiba di lokasi yang dituju di rumah makan Ayam Cipo sekitar pukul dua lewat WIB.  

Saat tiba di lokasi, aku langsung seketika cukup terperanjat, karena di situ dulu adalah lokasi Bakso Budjangan di jalan Ahmad Yani, kota Bogor. Ternyata saya baru tahu kalau sudah tutup dan berubah jadi usaha kuliner lain, dan bisa jadi manajemennya tidak lagi sama. 

Disrupsi, pagebluk, dan upaya transisi adaptasi kebiasaan baru di masyarakat memang mengubah banyak tatanan, bahkan sekelas sultan pun bisa runtuh. 

Sebelumnya, saya sudah melihat Up Normal di Pajajaran - Bogor yang juga sudah tutup dan dipakai untuk usaha kuliner lain.

Ya, jangankan mereka yang kelihatan mentereng, Detroit yang dulu jadi pusat industri otomotif Amerika pun sudah ambruk, dan di Desember 2020 ini kabarnya Silicon Valley pun bisa mengikuti jejak itu.

Ya, era kesaktian Kung Fu Peremuk Tulang a la Chin Mi, Tiger Wong dengan Tendangan Matahari, Sembilan Benua dengan Bentakan Halilintar Budha, ataupun kearifan lokal Ajian Serat Jiwa a la Brama Kumbara sudah lewat jauh dan berganti kekuatan joget-joget moleh di Tik-Tok. 

Dunia sudah berubah, tidak ada lagi menara imperium yang superior tidak bisa disentuh; Inggris lagi pontang-panting soal penemuan wabah covid-19 baru, lalu Jerman malah kemarin main ke Petamburan. 

Siapa sangka, negara dengan brand-brand kendaran yang dinisbikan termewah di masyarakat justru main-main ke tempat begituan...

Ataupun dulu ketika media yang asalnya dari keledai, iya, keledai, kini jadi trending di Twitter karena blunder penyajian informasinya yang semakin keblinger. 

Mungkin kita perlu memanggil Lucky Luke, Jolly Jumper, dan Rantaplan buat mengatasi persoalan yang ada...

Kalaupun belum cukup, mungkin Nirmala dan Pak Janggut bisa berkolaborasi dengan Rurouni Kenshin dan Shishimaru Lion Man untuk mengatasinya...

Kenapa bukan The Avengers atau Justice League? Hmm, jangan, karena pasti mahal bayar royaltinya ke Marvel dan DC, jadi kita pakai yang lawas-lawas saja, lagipula Amrik terlalu jauh dan Joe Biden lagi mau siap-siap disuntik vaksin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!