CHAPTER 90: KEPUTUSAN TERBAIK DALAM HIDUP



Entah seperti tidak kunjung lelah kukatakan jika dirimu adalah keputusan terbaik dalam hidupku, anugerah terindah yang pernah kumiliki. 

Kehadiranmu telah membuatku hampir setiap saat bersyukur, betapa baiknya Tuhan telah mengirimkanmu dalam kehidupanku. 

Kehadiranmu pula yang membuat lebih berlapang dada dan ikhlas, bahwa apapun yang terjadi ke depan, semoga aku telah semakin siap menghadapinya. Aku telah mendapatkan yang terbaik di dalam hidup, sisanya adalah memeluknya sebaik mungkin selama mungkin, meski cepat atau lambat kisah ini akan berakhir di bumi manusia ini. 

Kelak, aku berharap di kehidupan berikutnya dirimu akan juga menjadi mahadewi yang disandingkan Tuhan untukku di sepanjang jalan, dimanapun, insya Allah aku dengan senang hati berbahagia denganmu, berbagi cerita dan kisah kebahagiaan selama-lamanya. 

Aku tentu tidak ingin memujamu secara berlebihan, karena takut Tuhan marah dan merasakan aku mengkhianati posisi tersuci di semesta raya ini.

Aku memujamu secara pas, sebagai karunia Tuhan terbaik untukku di sepanjang waktu, dan aku ingin terus memeluknya seperti itu. 

Kisah kita memang tidak terlihat luar biasa buat orang lain, tapi itu tidak pernah penting bagiku, karena yang terpenting adalah apa yang aku rasa tentangmu. 

Aku sungguh berharap Tuhan memberikan aku kekuatan dan berkah untuk bisa selalu membahagiakanmu, dimanapun kapanpun, tidak hanya selesai sampai di sini. 

Menggenggam tanganmu membahagiakan hatiku. Mungkin terkesan berlebihan, tapi rasanya memang belum pernah aku sebahagia ini dalam hidup. 

Saat kumenulis ini, 27 November 2020, kita sudah lebih dari 13 tahun bersama, dalam pasang surut naiknya ombak kehidupan. Belum pernah mudah dan berada di atas permukaan lautan tenang dalam waktu yang lama, kita memang lebih sering berada di atas ombak kehidupan, yang mengguncang dan mengombang-ambingkan ke banyak penjuru. 

Alhamdulillah, hingga hari ini kita bisa bertahan. Tidak mudah, bahkan bisa dibilang tidak semakin mudah. Aku juga tidak tahu seberapa lama lagi kita bisa bertahan, sulit banget, sulit banget.

Tapi semoga kisahnya masih diperpanjang, semoga...

Yonna, dimanapun, kapanpun nanti, bantu aku berdoa, agar Tuhan senantiasa meridhoi kita sama-sama selama, di sini, di sana, dimanapun. 

I love you, always.

Itu saja dulu, sayangku.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!