CHAPTER 183: PENGALAMAN LARI PERTAMA KALI DI ATAS DUA JAM

 “Terkadang kita butuh membuat personal record supaya hidup bisa tetap bersemangat dan bahagia. “


Bogor – Beberapa hari sebelum bulan Ramadhan di tahun 2019 tiba, Derry Journey punya satu keinginan untuk berlari pertama kali seumur hidup di atas dua jam.

Keinginan ini akhirnya bisa terlaksana Minggu 5 Mei 2019. Berangkat dari rumah pukul 05:39 WIB, tujuannya Stadion Pakansari. Berdasarkan perhitungan dari Google Maps total jarak lari hari itu 15,75 km.

Begini perhitungan jaraknya berdasarkan data Google Maps; rumah – stadion Pakansari 6,4 km, lingkar luar stadion Pakansari 2,2 km, stadion Pakansari – kantor bupati Bogor (muterin areal perkantoran bupati) 2,75 km, dan kantor bupati Bogor – rumah 4,4 km.

Tips awal untuk bisa melaksanakan hal ini pertama kali ada dua hal; pertama, tentukan tujuan, dan yang kedua, “laksanakan.”

Jangan banyak berpikir dan membayangkan, lakukan saja. Kalau mengutip tagline legendaris Nike, “Just Do It.”

Tips berikutnya adalah berlarilah dengan irama, jangan nafsu dan sekadar mengandalkan otot. Mengingat usia Derry Journey sudah di atas 40 tahun, sebaiknya larinya tetap hati-hati jangan sampai persendian kaki dipaksa menerima beban yang terlalu besar saat proses berlari terjadi.

Kecepatan larinya bisa dibilang cukup pelan, hanya tetap lebih cepat dari berjalan kaki. Jika berdasarkan perhitungan Google Maps dibutuhkan waktu 1 jam 21 menit untuk jalan kaki dari rumah ke stadion Pakansari (6,4 km), Derry Journey dalam waktu 1 jam 25 menit sudah bisa lari dari rumah ke stadion Pakansari (6,4 km) plus mengitari lingkar luar stadion Pakansari (2,2 km).

Indikasi lain kecepatan berlari Derry Journey yang pelan adalah celetukan seorang anak muda. Beberapa ratus meter dari rumah (sekitar 500 meter), seorang anak muda laki-laki yang tengah jalan pagi bersama satu teman laki-laki dan dua orang remaja perempuan nyeletuk, “Kalau mau jogging kayak bapak itu, lari biarpun pelan.”

Sesaat ada perasaan tersungging, eh, tersinggung dalam benak Derry Journey, “Ah, sialan, gw dibilang tua.” (namun hanya sesaat gerutuan itu muncul, karena harus bisa tetap fokus pada irama berlari, jangan sampai buyar sebelum misi berlari pagi itu selesai).

Dalam waktu 30 menit awal berlari tiba di depan McD Sukahati yang jaraknya berdasarkan Google Maps 3,4 km (kalau jalan kaki perhitungan Google Maps 48 menit, atau dengan kata lain larinya Derry Journey bisa lebih cepat 18 menit, hore).

Selepas bangunan McD di perempatan Tegar Beriman dan Sukahati itu rutenya menurun, harus hati-hati melangkahkan kaki berlari, karena beban tubuh akan lebih berat ditopang persendian kaki saat di medan turunan. Sekali lagi jangan nafsu, tetap ikuti irama dengan santai, karena ini bukanlah perlombaan dengan para pelari Kenya yang kabarnya bisa berlari 48 km hanya dalam kisaran waktu dua jam.

Misi pagi itu adalah berlari mengalahkan diri sendiri, menciptakan rekor personal untuk menyenangkan dan menyemangati diri sendiri.

Tips berikutnya berlari di atas satu jam dan tahu jika rute berlari masih jauh adalah bisa terus berkomunikasi dengan diri sendiri, menciptakan sugesti-sugesti positif untuk menstimulus semangat dan rasa hati senang untuk melakukannya.

Menikmati sinar matahari pagi yang menembus di antara daun dan ranting pepohonan besar di sekitar kawasan Tegar Beriman adalah salah satu cara Derry Journey menikmati momen berlari pagi itu.

Sekitar satu jam, Derry Journey tiba di depan rumah makan Bumi Aki Cibinong di jalan akses utama ke stadion Pakansari. Berdasarkan data Google Maps jaraknya 5,9 km, dan kalau berjalan kaki dibutuhkan waktu 1 jam 14 menit (itu berarti lari Derry Journey masih 14 menit lebih cepat, hore yippee ki-yay).

Oh iya, kenapa agak lambat turun dari 18 menit ke 14 menit, mundur sekitar 20 meter dari situ (RM Bumi Aki Cibinong), Derry Journey sempat mampir ke minimarket di belakang Bapenda kabupaten Bogor buat ambil duit di ATM.

Setibanya di areal lingkar luar Stadion Pakansari bisa banyak muncul ketersinggungan sebenarnya, khususnya ketika ada pelari cewek yang mendahului laju Derry Journey, “Wah, masa laki kalah sama cewek?!” suara kampret muncul dalam benak, tapi hal itu harus segera bisa dikubur jangan sampai merusak ritme dan irama berlari.

“Ya iyalah wajar, dia kan atlet, lagian ini kan era emansipasi perempuan,” timpal suara baik di dalam diri.

Setelah mengitari lingkar luar Stadion Pakansari sejauh 2,2 km berdasarkan Google Maps, Derry Journey sempat coba buat IG live walaupun gak ada yang nonton juga (hahahaha, kasian). Setelah itu kembali berlari sekitar 750 meter (data Google Maps) menuju sebuah minimarket di belakang SPBU di kawasan Pemda Cibinong.

Adalah sekitar lima menit di minimarket itu untuk membeli sebotol air mineral senilai Rp 3.500,-. Setelah itu kembali berlari sejauh 1,8 km menuju kantor bupati Bogor dan mengitari areal dalamnya hingga gerbang belakang, sebelum kembali keluar dan bergegas menuju rute pulang.

Lari sekitar 1,3 km (data Google Maps) dari pintu gerbang pertama kantor bupati Bogor menuju jalan Noble kemudian menjadi semacam sinyalemen akhir kapasitas energi Derry Journey. Pasalnya setiba di akses jalan Noble, sinar matahari sekitar pukul delapan pagi seperti memberikan sugesti, “Sudah telpon bini di rumah minta jemput.”

Tapi ksatria di dalam diri langsung berujar, “Don’t you dare to do it, Der. You have to make it, till’ it’s done.”

Beberapa saat kemudian, sekitar lima menit menjelang pukul 08:39 WIB atau sekitar lima menit jelang waktu tiga jam di jalanan pagi itu, atau tepatnya sekitar 550 meter menjelang rumah (data Google Maps), ada rute turunan dekat waduk. Kecepatan berlari di saat itu hanya beda tipis dibanding jalan cepat, meski tetap berlari karena bagian lutut tetap menciptakan lekukan saat bergerak.

Namun selepas turun dan jalanan kembali datar (tepat di samping akses jalan waduk) kaki rasanya sudah berat buat diajak berlari, dan dilanjutkan jalan kaki sekitar 130 meter (data Google Maps) menuju sebuah minimarket di persimpangan dekat kios kecil penjual buah-buahan.

Di minimarket ini, rasanya cukup lama mungkin ada sekitar 10 menit buat membayar sebuah tagihan, membeli pasta gigi expert protection, dan dua minuman botol ukuran kecil masing-masing rasa lidah buaya dan rasa mangga. Isi dari kedua botol minuman kemasan itu habis tenggak, sebelum perjalanan ke rumah dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Ada keinginan untuk kembali berlari selepas jalan menanjak yang lumayan terjal itu, tapi rasanya kaki dan badan rasanya sudah tidak klop lagi untuk diajak melakukannya.

Pukul 09:05 WIB akhirnya tiba di rumah. Berdasarkan kalkulasi Derry Journey adalah total waktu berlari pagi itu 2 jam 55 menit, sisanya dipakai mampir ke minimarket, Live IG dan jalan kaki.

Saat artikel ini dibuat dan diunggah Senin 6 Mei 2019, itu juga pertanda dimulainya hari pertama Puasa Ramadhan di tahun ini. Semoga amal ibadah puasa kita semua selama Ramadhan ini bisa membawa berkah dan pahala maksimal.

Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk mampir, semoga artikel khas a la secangkir kopi warung ini ada manfaatnya.

Catatan kaki:

Derry Journey berlari pagi itu dengan celana pendek dan baju lengan 3/4 yang dipakai tidur, dengan tas punggung parasut hadiah dari Astra UD Trucks buat simpan dompet dan handphone, plus kaos kaki dan sepatu lari harga Rp 300 ribu (murah meriah) di Sport Station.

Ya, lumayanlah untuk ukuran pelari amatiran kelas secangkir kopi. Hemat biaya yang penting hati bahagia. Ayo, tetap olahraga, karena SAKIT itu mahal, gaezz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 345: BADAI TRAUMATIS DI BULAN MARET - APRIL 2024

CHAPTER 349: CUKUP, SAYA BERHENTI!

CHAPTER 48: BANGSAT!